Mohon tunggu...
Satria Adhika Nur Ilham
Satria Adhika Nur Ilham Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

Nominasi Best in Spesific Interest Kompasiana Awards 2022 dan 2023 | Movie Enthusiast of KOMiK 2022

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Mawar, Dito, dan Rahasia

8 September 2020   11:34 Diperbarui: 8 September 2020   11:39 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

***

"Dan ternyata, apa yang dikatakan Tsania benar. Semakin lama gue pacaran sama Kahfi, gue jadi semakin nyaman. Awalnya memang gaada rasa, namun lama kelamaan rasa itu muncul dengan sendirinya."

"Dan saat gue udah nyaman sama Kahfi, lo dateng Dit. Memberi kenyamanan baru, perhatian yang gak bisa gue dapetin dari Kahfi. Lo dateng dengan segala nasihat lo, dan lo selalu berharap yang terbaik buat gue. Tapi Dit, gak semudah itu buat ninggalin Kahfi. Kepercayaan yang udah gue bangun ke Kahfi gabisa gue lepas gitu aja. Semua butuh proses Dit."

"Tapi sayangnya, setelah lulus SMA, lo hilang entah kemana. Gue berusaha buat nyari lo, tapi hasilnya gagal. Ini aja gue tau nomor lo dari sahabat lo, Rafi."

"Dan soal Ashila, ternyata bener dit yang lo bilang dulu, bahwa kadang orang yang paling dekat dengan kita bisa jadi adalah musuh kita sendiri. Setiap nasihat yang lo kasih ke gue ternyata bener terjadi Dit. "

"Apa yang lo bilang dulu sewaktu kita belum deket? 'Pacaran itu buang-buang waktu karna ujung-ujungnya pasti putus'" Mawar terkekeh, "Lo bener banget Dit."

"Kahfi dengan enaknya ninggalin gue. Dan sekarang? Gue sendiri lagi, not have friend, only you." Ucap Mawar sambil mengusap air matanya.

"Maafin gue atas segala kesalahan gue dimasa lalu, maafin gue yang udah nyakitin lo berkali-kali. sekarang, gue janji bakal selalu nemenin lo, dan boleh ga gue ajukan satu pertanyaan?" Ucap Mawar sungguh-sungguh

"Apa?" Ucap Dito yang terlihat bingung dengan Mawar

"Lo mau ga jadi temen hidup gue? Yang selalu nemenin gue dikala susah ataupun senang?" Mawar menatap Dito dengan penuh perasaan, Ia sangan berharap Dito akan menjawab "Iya"

Suara Kafe mendadak hening, entah karna apa, entah apa penyebabnya semua orang yang ada di kafe ini diam. Seakan-akan waktu terhenti, dan hanya Dito dan Mawar yang bisa berbicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun