“Aku takut nanti kalau kamu uda berangkat ke Jakarta kamu lupa samaku. Kamu pasti bakalan menemukan teman baru kamu disana.” Kata Putri sambil menangis.
“tenang aja put, biarpun aku kuliah di jakarta dan kamu di medan, kamu tetap sahabatku satu-satunya kok. Gak ada yang lain.” Kataku meyakinkan Putri.
Akhirnya kami pun berpelukan sambil menangis. Waktu terus berjalan dan tak terasa bahwa jam telah menunjukkan pukul 08:00 wib. Aku pun pamit sama Putri dan Om.
Setibanya dirumaah, aku pun langsung berlari keruang tamu dan mendapati mama sama papa yang sedang asik nonton Comedy di Televisi.
“Tika, kok kamu pulang nak?” Kata papa terkejut.
“Pah, mah, Tika keterima….”
“Keterima apa sayang? Kok kliatannya senang banget.” Kata mama dengan muka yang penuh Tanya.
“Tika keterima di IPB mah pahh, Tika bakalan kuliah di Jawa. “ Sambil menyerahkan amplop kuning itu ke tangan papa.
Setelah membukanya papa sama mama langsung memelukku dan tersenyum bahagia. Baru kali ini aku bisa melihat papa sama mama bisa sebahagia itu. Dan mulai dari situ aku berusaha bangat buat terus bahagiain orangtuaku. Aku sering sakit hati karna celotehan orang-orang terhadap keluargaku. Aku berharap bisa membayar kesedihan orang tuaku yang selama ini di derita. Aku ingin memperlihatkan ke orang-orang bahwa keluargaku juga bisa tertawa, tertawa melihat anaknya sukses.
****
-end-