Mohon tunggu...
Mita Yulia H (Mita Yoo)
Mita Yulia H (Mita Yoo) Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Penulis fiksi, karya yang telah terbit antara lain KSB, R[a]indu, dan Semerah Cat Tumpah di Kanvasmu Bergabung dalam beberapa komunitas menulis dengan dua puluhan buku antologi cerpen dan puisi Lihat karya lainnya di Wattpad: @mita_yoo Dreame/Opinia/KBM/YouTube: Mita Yoo

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Idul Fitri di Rumah Mbah Putri (2/2)

18 April 2023   19:41 Diperbarui: 18 April 2023   19:44 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kami saling berjabat tangan. Mataku terbelalak ketika menyentuh tangannya yang dingin.

"Hana, makan dulu yuk ...!" Terdengar suara Ibu dari dalam.

"Iya, Bu ..." Aku mengisyaratkan kepada Mila untuk menunggu sebentar selagi aku melangkah ke dalam rumah.

"Kamu ngobrol sama siapa, Nak?" tanya Ibu.

"Temen baru, Bu." Aku menarik lengan Ibu untuk melihat teman baruku.

"Loh, kok udah nggak ada? Dia pulang kayaknya Bu," kataku ketika tak lagi melihat Mila di halaman belakang.

"Ya sudah, yuk kita makan dulu," kata Ibu.

Aku mengikuti langkahnya menuju meja makan. Mbah Putri, Ayah dan Mas Hasan sudah duduk di kursi masing-masing.

Mbah Putri mengisahkan tentang masa kecil Ayah. Berkali-kali aku dan Mas Hasan tertawa karena kelakuan Ayah semasa kecil. Sedangkan Ibu hanya tersenyum, tetapi wajahnya seolah mengatakan 'ini bagian yang aku tunggu'.

Ketika matahari hampir berpindah sempurna ke sisi Barat, seorang lelaki rambutnya mulai terlihat memutih datang bersama lelaki yang usianya tak berbeda jauh dari Mas Hasan. Lelaki itu disebut Ayah sebagai Pakde Imam. Sedangkan lelaki remaja yang bersamanya adalah Ryan.

Jari tangannya yang kurus terulur ke arahku. Aku menjabat tangannya sesaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun