Dikamarnya yang harum Sang putri memandangi sang suami dari rambut ke ujung kaki. Boleg yang dipandangi seperti itu merasa tersinggung.
"Hai istriku,apakah kamu kecewa kawin dengan ku?" Sang Putri menggeleng
"Apakah kamu tak ridho, kawin denganku? Sekali lagi Sang Putri menggeleng
"Lalu apa maumu?"tanya Boleg agak sedikit kesal.
Menjawab Sang Putri," Suamiku yang baik, ada dua syarat orang masuk surga. Ini saya pelajari dari Ustad yang datang ke istana saban malam Kamis.
"Apa itu?"tanya Boleg lagi agak ketus.
"Pertama, bersyukur. Harusnya Kang Boleg bersyukur bisa memperistriku.
"Kedua bersabar. Aku harus bersabar , karena bersuamikan kau Kang Boleg
Boleg diam seribu bahasa.
"Ya aku harus bersyukur , punya istri semacam kamu, bidadariku."kata Boleg dengan kesungguhan dan keharuan.
Sang Putri hanya tersenyum," Kalau ini memang jodohku dan pilihan Tuhan yang terbaik, aku tetap harus berbakti kepada suami sampai akhir hayatku.