Terlihat diatas panggung sang putri tersenyum-senyum senang,karena melihat pemuda dalam impiannya.
Setelah ditunggu beberapa saat tak ada lagi pemuda yang mendaftar dan berjalan di depan panggung. Tiba satnya Sang Raja mengumumkan hasil sayembara hari ini, karena sang putri tak mau kalau ditunda-tunda sampai esok hari.
Sang raja mengumumkan,"Pemenangnya adalah Boleg, yang disebut namaya harap maju dan naik keatas panggung."
Para penonton geger dan bertanya-tanya, mengapa sang putri memilih Boleg yang jelas-jelas hitam dan jelek lagi. Apa lagi para peserta yang kebanyakan laki-laki gagah dan ganteng, hampir kecewa semuanya dan tak percaya akan pilihan sang putri.
Entah kabar dari mana ada isu kalau sang putri memilih Boleg karena wangsit/ilham, dan sang putri percaya dengan wangsit tadi.
Ya , apa yang tidak mungkin bagi manusia, selalu mungkin bagi Tuhan Yang Maha Esa.
Belum selesai hiruk pikuk tersebut, di belakang di deretan penonton geger lagi. Karena ada wanita separo baya yang jatuh pingsan saat diumumkaan bahwa pemenangnya adalah Boleg. Ya, siapa lagi kalau bukan Mbok Rondo Dadapan.
Sebulan kemudian dilangsungkanlah pesta pernikahan Boleg dengan Sang Putri Juwita. Pesta berlangsung satu minggu penuh. Segala macam makanan disajikan dan  rakyat boleh mencicipinya. Tak ketinggalan kesenian tradisionalnya. Pokoknya semua rakyat Jenggala berpestapora.
Boleg seakan tak percaya dengan semua ini, demikian juga Mbok Rondo Dadapan.
Boleg dan simboknya pindah ke istana Jenggala. Mbok Rondo Dadapan hampir tiap hari sujud berterima kasih atas karunia yanng diberikan Tuhan. Ya, Tuhan telah mengabulkan semua doa-doanya.
Enam bulan telah berlalu.