tubuhku semata hanyalah bagaikan debu di jalan
      yang dilintasi keturunan Muhammad Saw.
Karena kefanaan cinta kepada Nabi Muhammad Saw, kepadanya dikenakan jubbah kenabian Muhammad Saw, namun kenabiannya hanyalah ummat/pengikut semata, karena hanya mengikuti junjungannya maka otomatis beliau tidak membawa aturan/syariat baru hal ini sesuai dengan kesepakatan Ulama Ahlussunnah
Para Ulama Ahlusunnah mengatakan bahwa apabila Isa Ibnu Maryam turun di akhirzaman ia hanya akan menguatkan Syari'at Nabi Muhammad Saw. (Muhktasyarut Tadzkirotul Qurtubiyah:152, Sadkar-Nabi Muhammad saw Rasul untuk Segala Bangsa. h 56)
Dari sinilah kemudian jemaat Ahmadiyah memahami bahwa khilafatan 'ala minhajinnubuwwah yang kedua bermula.
Rangkaian Kekhalifahan Dalam Jemaah Muslim Ahmadiyah
Sebelum kewafatan Hz. Masih Mau'ud as. beliau menulis buku Al-Wasiyat yang salah satu isinya adalah tentang lembaga Khilafat sesuah beliau, beliau menulis " jangan hendaknya hatimu jadi kusut, karena bagimu perlu pula melihat kudrat kedua, kedatanagnnya kepadamu akan membawa kebaikan, karena Dia selamanya akan tinggal bersama kamu dan sampai kiamat silsilahnya tidak akan putus, kudrat kedua itu tidak akan datang sebelum aku pergi" Hz. Mirza ghulam Ahmad, Alwasiyat (Bogor : Jemaat Ahmadiyah Indonesia, 2004), cetakan ke-9, h.14-15
Yang menjadi wasiyat pendiri jemaat Ahmadiyah kemudian menjadi kenyataan, setelah beliau wafat 26 Mei 1908, tanggal 27 Mei 1908 melalui sidang intikhab telah terpilih Hz. Hakim Nurudin sebagai khalifatul Masih pertama, dengan terpilihnya Khalifah pertama ini kecemasan seluruh warga jemaat tergantikan dengan rasa aman bahwa bayangan kecemasan jemaat Ahmdiyah berjalan tanpa nakhoda tidak terbukti, pondasi kekhalifahan telah terbentuk yang akan melanjutkan perjuangan sang Mahdi yang dijanjikan. begitu seterusnya sistem kekhalifahan Ahmadiyah berjalan dengan sebutan Khalifatul Masih, saat ini di pimpin oleh Hz. Mirza Masrur Ahmad atba. Khalifatul masih ke V. Adapun rekap jejaknya sebagai berikut : Al-Haj Hakim Nurudin (1908-1914 mei 1908), Kedua Mirza Basyirudin M A (1914-1965), Ketiga Mirza Nashir Ahmad (1965-1982), keempat Mirza Tahir Ahmad (1982-2003), Kelima Mirza Masroor Ahmad (2003-sekarang).
Karakteristik Khilafat Ahmadiyah
Jika iman telah terbang ke bintang tsuraya, seorang laki-laki atau beberapa orang laki-laki dari antara orang-orang ini akan membawanya kembali (Bukhori dlm tafsir surah Al-Jumu'ah)
Hadis diatas merupakan tafsir Rasulullah Saw atas ayat wa akhorina minhum lamma yalhaku bihim, bahwa nikmat-nikmat rohani seperti yang di dapati para sahabat Nabi Muhammad Saw, juga akan di raih oleh orang-orang di masa akhir yang sangat jauh masanya dari para sahabat nabi, ketika itu Nabi Muhammad Saw, meletakan tangannya di atas pundak salman Al-Farsi seraya bersabda :