Ahmadiyah
Nama Ahmadiyah dicetuskan pada tahun 1901 ketika terjadi sensus penduduk di India, Nama Ahmadiyah diambil dari nama sifat nabi Muhammad Saw, dengan maksud agar pengikut jemaat Ahmadiyah dapat menyiarkan dengung sanjung puji terhadap Allah Swt dengan menerapkan akhlak mulia Rasulullah Saw. Ahmadiyah telah menjalankan sistem khilafahnya sejak pendirinya Wafat, tepatnya sejak 27 Mei 1908.
Â
Pondasi Khilafah dan kepemimpinan dalam Islam perspektif Ahmadiyah
Dasar utama mengenai kontinuitas khilafah yang diyakini Jemaat Ahmadiyah adalah firman Allah Swt dalam Surat An-nur ayat ke 55/56 yang mengemukakan bahwa Khilafat adalah janji Allah yang akan dianugerahkan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, anugerah khilafah itu akan berfungsi meneguhkan agama mereka, dan akan mengganti ketakutan dengan keamanan, lebih lanjut dalam ayat ini di kemukakan bahwa kedua fungsi khilafah ini akan terus diraih orang-orang beriman dan beramal shaleh jika mereka tetap menyembah Allah Swt dan tidak berbuat musyrik.
Khilafah selain berfungsi meneguhkan agama juga menjadi pemersatu umat, urgensinya hari ini menjadi penting karena rasulullah Saw. telah menubuwatkan bahwa umat Islam diakhir zaman akan terpecah kedalam 73 golongan, seperti umat Yahudi dan Nashrani yang telah lebih dulu terpecah-pecah. dari 73 golongan itu Rasulullah Saw menyebut hanya satu golongan yang masuk surga yaitu Al-Jamaah.
Al-jamaah yang di maksud diterangkan dalam hadis lain "Sesungguhnya tidak ada Islam kecuali dengan berjama'ah, dan tidak ada Jama'ah kecuali dengan kepemimpinan, dan tidak ada kepemimpinan kecuali dengan ditaati, maka barang siapa yang kaum itu mengangkatnya sebagai pimpinan atas dasar kefahaman, maka kesejahteraan baginya dan bagi kaum tersebut tetapi barangsiapa yang kaum itu mengangkatnya bukan atas dasar kefahaman, maka kerusakan baginya dan bagi mereka." (HR.Ad-Darimi Sunan Ad-Darimi dalam bab Dzihabul 'ilmi: I/79)
jadi the real Jamaah yang dimaksud harus memenuhi empat kriteria; ada jamaah, ada Imam, ada Ba'iat (Janji setia) dan ada keta'atan.
Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dari antara kamu dan berbuat amal shaleh, bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka itu khalifah di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan khalifah orang-orang yang sebelum mereka ; dan Dia akan meneguhkan bagi mereka agama mereka, yang telah Dia ridhai bagi mereka ; dan niscaya Dia akan menggantikan mereka sesudah ketakutan mereka dengan keamanan. Mereka akan menyembah Aku, dan mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu dengan Aku. Dan barangsiapa ingkar sesudah itu, mereka itulah orang-orang yang durhaka (QS 24:55)
Bersabda Rasulullah Saw. " telah pecah umat Yahudi menjadi 71 firkoh, maka yang satu dalam sorga dan yang 70 dalam api, dan kaum nashrani telah terpecah menjadi 72 firqoh, maka yang 71 dalam api dan yang satu dalam sorga, dan demi zat yang jiwa Muhammad berada di Tangannya, sungguh ummatku akan pecah menjadi 73 firqoh, maka yang satu dalam sorga dan yang 72 dalam api. Di tanyakan : " Wahai Rasulullah Saw, Siapa mereka itu ?, beliau menjawab : Al-Jama'ah.
Masih terkait dengan keberlangsungan khilafat satu hadis menjelaskan bahwa hingga hari kiamat Islam akan mengalami 4 era :