Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Repihan Sajak

28 Juni 2024   01:42 Diperbarui: 28 Juni 2024   04:28 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam dan renjanamu yang absurd

Malam dan renjanamu yang absurd seperti pantulan bayanganmu sedang bersedekap padahal sesungguhnya kau tidak sedang begitu.

Kau kelabui setiap ekor mata yang menatap kuyuh wajahmu, lusuh bajumu juga setiap kesengsaraan yang sengaja kau ciptakan, malam itu.

Entah sampai kapan.

4/2/2023

========

Sajak jejak

Kota dan ambiguitas mereka yang menghuninya menjadi sebuah ketaksaan. Apa yang mereka ucap senantiasa bermakna ganda. Layaknya warna, mereka adalah abu-abu, bukan putih yang terang benderang atau hitam yang memintal pekat.

4/5/2023

======

Seloka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun