Mohon tunggu...
Alamsyah
Alamsyah Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis & Content Writer

Lisan Terbang, Tulisan Menetap

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Repihan Sajak

28 Juni 2024   01:42 Diperbarui: 28 Juni 2024   04:28 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

======

Doa amarah

Di buritan hari, usai jarum-jarum air memanah tanah dan bentala berawan abu-abu, aku lihat langkahmu gontai menuju rumah Tuhan. Segenap doa itu lalu engkau panjatkan pada hamparan sajadah. Doa yang yang engkau sebut terlahir dari rahim amarah, murka dan juga mudarat.

25/11/2022

========

Jiwa yang derana

Dan jiwa-jiwa yang derana itu bagaimana mungkin mereka membuatnya menjadi tak koyak oleh waktu?

Bertanya aku pada tanah, pada langit, pada air, pada angin. Dan mereka hanya diam seribu bahasa.

2022

==========

Epilog malam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun