Tak lama motor Ray hilang ditelan kabut.
Gue sama Arda nemenin Toro dan Anto gantian ngedorong motor.
Posisi gue dan Arda di depan, Toro dan Anto di belakang. Kita gantian ngedorong motor Toro.
Ray dan Ara akhirnya sampai di perempatan yang selama.ini memang kita tuju. Mereka gak langsung belok tapi nungguin Arda Cs.
"Bener ini perempatannya kan Ray" tanya Ara.
"Kayanya bener seperti yang bapak tadi jelasin. Noh ke depan kayak gerbang kuburan. Ada obor. Lo liat kan" kata Ray sambil duduk di jok motor.
"Asli gue takut Ray" kata Ara.
"Sama"
"Apa kita langsung aja belok kiri, kan cuma 200 meter." kata Ara lagi.
"Tungguin dulu deh."
Tiba-tiba dari tempat Ray dan Ara nunggu, samar-samar terlihat empat orang lagi berlari ke arah perempatan. Semakin dekat wajah empat orang itu terlihat. Mereka melewati Ray dan Ara berlari lurus ke arah pemakaman sambil mengajak.