Mohon tunggu...
Sandy Gunarso
Sandy Gunarso Mohon Tunggu... Penulis - Praktisi Komunikasi

Berhenti memuaskan orang karena kepuasan tiada batasnya

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Chase the Throne: Episode 3

19 September 2022   20:34 Diperbarui: 19 September 2022   20:41 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Em, enak sekali makanan ini, Bee." seru Cloudy sambil mengunyah Burger dan kentang goreng.

"Iya, Bee. Papa juga suka!" sambung Rich sambil menunjukkan jempol tangan kanannya.

"Ah, Papa dan tante bisa saja." jawab Bee dengan wajah yang memerah karena malu. "Oiya, aku mau bantuin Kakak dulu ya untuk membersihkan peralatan medis tadi. Nanti aku kembali lagi ya. Papa dan Tante silakan makan duluan, ya."

Bee berjalan menuju ruang cuci di samping kanan kamar mandi. Bee lalu membantu Red untuk membersihkan peralatan medis. Sewaktu keduanya mencuci gunting dan pinset, Red mendengar langkah kaki dari sejumlah orang yang berjalan mengendap-endap di samping rumah Cloudy.

Rupanya, para pembunuh bayaran itu mengikuti Rich ke rumah Cloudy. Dengan sigap, Red menarik tangan adiknya dan berlari menuju meja makan untuk melindungi orangtua mereka. Saat Red dan Bee baru sampai di depan kamar mandi, mereka melihat sebuah bom monotov melayang masuk ke dalam rumah melalui lubang pada jendela.

"Boom!"

Sofa serta meja tamu hancur berantakan terkena ledakan bom. Cloudy dan Rich berusaha menghindari rentetan peluru di balik kulkas dua pintu. Para pembunuh bayaran terus menerus menghujani semua orang di rumah Cloudy dengan peluru dari pistol otomatis berlaras panjang.

Red dan Bee berhenti sejenak di dalam kamar mandi sambil menyusun rencana untuk melarikan diri dari rumah Cloudy. Keputusannya, Bee bertugas mengalihkan perhatian para pembunuh bayaran ke halaman belakang, sedangkan Red bertugas membawa Cloudy dan Rich ke garasi lalu menggunakan mobil untuk menjemput Bee di halaman depan dan pergi dari rumah Cloudy.

"Kakak, aku tunggu di halaman depan ya!" teriak Bee sambil berlari menghindari peluru dari pistol para pembunuh.

"Hati-hati ya, Bee!" teriak Red sambil membawa Cloudy dan Rich menuju garasi.

Setibanya mereka di dalam mobil, Red langsung menyalakan mobil dan menginjak pedal gasnya. Mobil langsung meloncat ke luar garasi dari pintu yang lupa ditutup Red sewaktu mereka tiba di rumah tadi. Red segera mengarahkan mobil ke halaman depan untuk menjemput Bee.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun