“Iya, aku berharap dia baik-baik saja. Aku sangat menyayanginya.”
Saat Red sedang terdiam memikirkan Bee, telepon genggamnya berbunyi.
“Halo, Red! Kamu di mana sekarang, Nak?” tanya Mama Rose gelisah.
“Iya, Ma. Aku baik-baik kok. Aku sekarang dengan Girly. Apa Bee sudah telepon Mama?” jawab Red dengan gelisah.
“Bee belum telepon Mama. Memangnya dia tidak bersama kamu? Kok kamu sama Girly? Siapa dia?”
“Serius, Ma, Bee belum telepon Mama? Waduh!”
Wajah Red kembali berubah menjadi merah. Dia begitu mengkhawatirkan keselamatan Bee. Red mencoba menghubungi sejumlah teman untuk mendapatkan informasi keberadaan Bee. Red sama sekali tidak menghiraukan Girly yang sedari tadi berada di sampingnya.
Beberapa saat kemudian, Bee menghubungi telepon genggam Girly untuk memberi kabar tentang kondisinya. Bee juga tampak mencemaskan keselamatan Red. Bee meyakinkan diri untuk menghubungi Girly karena dia tahu bahwa sang kakak pasti bersama kekasihnya.
“Kak Girly! Kamu bersama Kakakku ya?” tanya Bee dengan nada panik.
“Ya ampun, Bee. Kamu tidak apa-apakan? Kami dari tadi mencarimu. Kamu sekarang di mana, sayang?” tanya Girly dengan wajah gelisah.
“Iya Kak, aku tidak apa-apa kok. Sekarang aku lagi sama Frendy dalam perjalanan pulang ke rumah. Tolong bilang Kak Red supaya jangan cemaskan aku lagi, ya?”