Mohon tunggu...
Sandi Novan Wijaya
Sandi Novan Wijaya Mohon Tunggu... Freelancer - Calon Diplomat

Sampaikanlah walau satu ayat.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Obrolan di Dalam Masjid

15 Juli 2023   16:28 Diperbarui: 15 Juli 2023   16:46 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain itu, aku juga penasaran seberapa besar upayanya itu agar ia mampu bertahan hidup di Jakarta.

"Enggak pernah bisa, Dik." Ia kemudian menimpali.

"Begini, Pak." Aku mulai memberi pengertian kepadanya. "Saya sebenarnya masih pelajar dan saya juga masih berusaha mencari pekerjaan untuk tambahan biaya kuliah.

Saya enggak bisa berbuat banyak, tapi saya berharap agar ada seorang dermawan yang bisa menolong Bapak."

Aku sudah mulai tidak tahan dan segera memakai jaket dan meraih ranselku. Beberapa saat kemudian, aku sedikit menunggu bagaimana tanggapannya atas pernyataanku barusan.

Awalnya, aku mengira ia akan mencoba membujukku dan berupaya lebih keras lagi. Sebaliknya, yang kudapati ia malah tersenyum dan memberikan tangan kanannya untuk bersalaman. Lalu ia berkata, "Enggak apa-apa Dik. Saya ngerti, kok."

Aku menghela napas sebentar. Mengalihkan pandangan darinya, tapi tak segera beranjak dari dudukku.

Beberapa detik setelahnya, aku hadapkan lagi wajahku padanya. Dengan ragu aku kembali bertanya dan dengan segera juga ia menjawabnya.

"Terus, sehari-harinya bapak tinggalnya di mana?"

"Yah di mana aja, Dik. Kadang-kadang di Masjid. Tapi kalau malam semua Masjid kan suka dikonci nyah, palingan bisa tidur di luarnya aja. Kadang-kadang di Halte, di pinggir jalan juga sering, di depan-depan toko gitu juga sering".

Kini aku sedikit lebih dekat dengan wajahnya, menatapanya lekat-lekat dan kembali melontarkan pertanyaan bak sedang menginterogasi seorang penjahat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun