Mohon tunggu...
Sandya Sarira
Sandya Sarira Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pengelana bumi yang gemar menulis absurd

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Ramah Anak (SRA) Sebagai Solusi Perilaku Bullying dalam Lingkup Pendidikan

30 Mei 2023   13:59 Diperbarui: 30 Mei 2023   14:16 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Pexels oleh Yan Krukau

Berbagai jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar hingga Sekolah Lanjutan Tingkat Atas telah menerapkan kebijakan Sekolah Ramah Anak. Seperti sekolah-sekolah yang ada di Yogyakarta, melalui peraturan Walikota Yogyakarta Nomor 49 Tahun 2016, pemerintah kota telah menetapkan mengenai Sekolah Ramah Anak sebagai upaya memenuhi dan menjamin hak anak di lingkungan sekolah.

Salah satu sekolah di Yogyakarta yang telah berhasil mengurangi bullying dengan menerapkan Sekolah Ramah Anak adalah SD Negeri Tlacap Sleman. Sejak diberlakukannya kebijakan sekolah mengenai perlindungan anak dan bullying yang mengacu pada Sekolah Ramah Anak. Kebijakan ini berhasil mengurangi kasus kekerasan/bullying yang terjadi di lingkungan sekolah. Selain SD Negeri Tlacap, SMP Kalasan juga menerapkan Sekolah Ramah Anak. Setiap tahun ajaran baru, sekolah melakukan sosialisasi anti bullying untuk mencegah terjadinya bullying. Sosialisasi diikuti oleh seluruh warga sekolah untuk meningkatkan awareness terhadap perilaku bullying.

Melihat dari pemaparan yang telah disampaikan, dapat dilihat bahwa konsep Sekolah Ramah Anak merupakan alternatif yang tepat untuk membantu mengurangi adanya tindak perundungan pada anak dalam dunia pendidikan. Sekolah Ramah Anak tidak hanya mendukung proses akademik anak, namun juga mementingkan hak asasi anak serta kenyamananya dalam kegiatan belajar-mengajar.

Meski demikian, penerapan konsep ini saja tidak cukup untuk mengurangi permasalahan yang ada, karena bagaimanapun, penyebab seorang anak melakukan kekerasan tidak hanya berasal dari lingkungan sekolah dimana ia belajar, namun juga lingkungan keluarga yang merupakan tempat awal seorang anak bertumbuh dan berkembang. Oleh karenanya, dalam upaya mengurangi tindak perundungan di lingkup pendidikan ini, diperlukan kolaborasi yang tepat antara pihak sekolah, orang tua, dan lingkungan sekitar.

Penulis :

Nafi Asmanadia

Larasati Auralia Rosna Dewi

Sandya Sarira Ayu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun