Mohon tunggu...
Sandya Sarira
Sandya Sarira Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

Pengelana bumi yang gemar menulis absurd

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah Ramah Anak (SRA) Sebagai Solusi Perilaku Bullying dalam Lingkup Pendidikan

30 Mei 2023   13:59 Diperbarui: 30 Mei 2023   14:16 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Pexels oleh Yan Krukau

1. Teori Behaviorisme

Behaviorisme merupakan aliran dalam psikologi yang dipelopori oleh John B. Watson, dan dikembangkan oleh beberapa tokoh lain seperti Pavlov, Skinner serta tokoh lainnya. Dalam perspektif behaviorisme, penekanan diberikan pada hubungan antara stimulus eksternal dan respons perilaku. Dengan ini, perilaku bullying dipandang sebagai respons yang dipelajari terhadap lingkungan sosial. Seorang individu mungkin telah belajar bahwa perilaku agresif atau mengintimidasi menghasilkan kepuasan atau keuntungan tertentu, seperti kekuasaan atau perasaan superioritas. Dalam konteks ini juga, perilaku bullying dipahami sebagai respons yang dipengaruhi oleh penguatan positif atau negatif yang diterima oleh pelaku. Sebagai contoh, ketika melakukan kekerasan kepada orang lain, orang tua mewajarkannya dan tidak menganggap itu sebagai hal yang buruk, dari respon itulah anak belajar bahwa melukai orang lain tidak menjadi masalah untuk dilakukan. Sehingga, pemikirannya tentang hal tersebut akan ia bawa sampai ia besar nanti.

2. Teori Modeling

Teori Modeling meurpakan teori belajar sosial yang dikemukakan oleh Albert Bandura dalam penelitiannya menggunakan Bobodol. Pendekatan modeling menekankan pentingnya pembelajaran melalui contoh dan peniruan perilaku. Dalam konteks bullying, individu mungkin mengamati atau meniru perilaku agresif dan intimidasi dari peran model dalam lingkungan mereka, seperti orang tua, teman sebaya, atau media. Ketika perilaku bullying dipertontonkan atau dipertimbangkan sebagai perilaku yang diterima atau dianggap kuat dan efektif, individu yang terpapar dapat meniru dan mempraktikkan perilaku tersebut. Dengan demikian, model perilaku memiliki peran penting dalam mendorong atau mempengaruhi munculnya perilaku bullying.

3. Teori Psikoanalisis

Dalam perspektif psikoanalisis, buli dapat dilihat sebagai hasil dari konflik internal dan dinamika psikologis yang kompleks. Sigmund Freud, pendiri psikoanaliss, mengemukakan bahwa perilaku agresif atau intimidasi bisa muncul sebagai bentuk proyeksi, di mana individu menyalurkan konflik internal mereka ke orang lain. Dalam konteks ini, seseorang yang melakukan tindakan bullying mungkin mengalami ketidakamanan diri yang mendalam atau memiliki rasa inferioritas yang tertanam dalam dirinya. Buli bisa menjadi cara untuk merasa lebih kuat, mengatasi rasa tidak berdaya, atau memperoleh kepuasan psikologis yang dirasakan melalui dominasi dan kontrol terhadap orang lain.

Bentuk Bullying

Meski kasus perundungan sering dikaitkan dengan penyerangan secara fisik, jika dilihat dari bentuk penyerangannya, perundungan dapat diklasifikasikan dalam beberapa bentuk. Menurut Barbara Caloroso, terdapat tiga bentuk perilaku bullying, diantaranya :
  1. Verbal Bullying

Bullying verbal melibatkan penggunaan kata-kata atau bahasa yang merendahkan, menghina, atau mengancam korban. Bentuk bullying ini bisa berupa ejekan, penghinaan, cacian, memaki, mengejek, atau menyebarkan rumor yang merusak reputasi korban. Bullying verbal dapat terjadi secara langsung, seperti dalam percakapan tatap muka, atau melalui media sosial dan pesan elektronik. Dampak dari bullying verbal dapat sangat merusak harga diri, kepercayaan diri, dan kesejahteraan emosional korban.

2. Physical Bullying

Bullying fisik melibatkan tindakan agresif yang secara langsung menyakiti atau melukai korban secara fisik. Contoh dari bullying fisik meliputi pukulan, tendangan, dorongan, menjambak rambut, atau merusak properti milik korban. Bentuk bullying ini dapat menyebabkan luka fisik, nyeri, atau bahkan cedera serius pada korban. Bullying fisik biasanya terjadi secara langsung dan dapat terjadi di tempat-tempat seperti sekolah, tempat bermain, atau lingkungan sekitar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun