Malu dan gengsi sirna ditelan ambisi pemimpin kami
    Yang senantiasa bergumam teriakan ejekan ke arah kiblat-Mu
    Sembari memuncakkan pantat mereka ke muka yang indah
    Tanpa setitik takut dilanda murka suci-Mu.
    Kami semua terjebak dalam pasir pantai bermuaranya sekian
    Anak sungai dosa, diisap lumpur delta kerusakan akhlak.
    Sedangkan mereka tak peduli akan hidup-mati kami
    Selama mulut mereka masih bisa mengunyah kepiting, kerang, udang, dan ikan,
    Yang menjadi bagian merata seluruh penduduk tanah
    Yang selama hidupnya menjadi terbiasa dengan sarkasme rasa lapar,
    Serta dikondisikan untuk mengintimi nestapa kemiskinan.