Mohon tunggu...
SAMSURYADI AL BARRU
SAMSURYADI AL BARRU Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Bercita-cita Naik Kapal Selam

Samsuryadi al barru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persembahan Ke 54 Tahun, GAPPEMBAR, Ideologi, Gerakan Dan Cinta Yang Lahir Dari Anak Muda Berru

23 November 2020   23:10 Diperbarui: 25 November 2020   21:40 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penulis merasakan sendiri gejolak serta desakan para alumni untuk segera membentuk ika gappembar yang kala itu ditunjuk sebagai ketua panitia milad gappembar 50 tahun sekaligus deklarasi ika gappembar. Bisa disebut ketua panitia terlama karena persiapan yang matang dan rentetan agenda dalam menyambut milad emas diantaranya kegiatan benah desa, disetiap kecamatan dan rekomendasi komisariat, kegitan jalan santai serta acara malam puncak yang membutuhkan waktu lima bulan lamanya.

Dalam rapat kecil di asrama pusat lantai dua Andi ikbal husni berpesan " Tentu kesabaran dan ketabahan bukan menjadi modal utama terpenting adalah niat ikhlas dalam menjalankan roda organisasi ini karena ini adalah masanya kita".  Artinya semangat juang mengharuskan panitia mewakafkan diri dan meninggalkan aktivitas lainnya dan fokus di kegiatan milad akbar.

Pada dasarnya ada hal yang alot ketika seiring berjalannya waktu muncul pertimbangan demi pertimbangan dalam pembentukan ikatan alumni gappembar, sehingga panitia tak hentinya melakukan koordinasi dengan alumni mantan pengurus gappembar yang semakin terbuka luas jaringannya.

Ketika pertemuan dirumah wakil bupati saat itu Suardi saleh selaku PLT Bupati barru yang juga alumni gappembar merespon baik niat pengurus dpp gappembar untuk pelaksanaan milad emas, namun soal ikatan alumni masih menjadi tanda tanya karena belum ada yang siap menjadi ketua kemudian pertimbangan lainnya adalah apa tujuan ikatan alumni ini terbentuk.

Mukti alimin menyampaikan dengan nada meyakinkan kepada Suardi saleh malam itu bahwa "pada dasarnya terbentuknya ika gappembar nanti akan membuka ruang silaturahmi dengan para alumni, ika gappembar hadir sebagai wadah koordinasi alumni dan penghubung dari generasi kegenerasi, dan sebenarnya orang-orang yang selalu berteriak-teriak itu adalah kader gappembar alumni gappembar, mengapa mereka seperti itu karena tidak ada wadah koordinasi sehingga kita tidak lagi saling mengenal maka kehadiran ika gappembar juga mampu meminimallisir dan meredam sedikit gerakan di barru".

Malam itu bukan lah malam pertama bagi panitia yang ikut bersama tim perintis ika gappembar, setidaknya ada lima orang alumni yang bekerja penuh dan yang hadir sebagai deklarator hampir duapuluh orang, mari kita bayangkan betapa repotnya panitia, disamping kegiatan pra milad harus juga tetap berkoordinasi dengan perintis ika gappembar. Hingga satu bulan pasca terbentuknya ika gappembar penulis juga mendesainkan logo dan logo ika gappembar tersebut masih dipakai hingga tahun 2019 ini.

Sisi lain dari terbentuknya ika gappembar juga tak lepas dari urusan politis, tak sedikit melakukan pendekatan persuasif pasca ika gappembar dilantik hingga PLT Bupati Barru menjadi defenitif, namun lagi-lagi itu bukanlah masalah baru digappembar.

CHAPTER  VII
MUSYAWARAH BESAR  DAN TRADISINYA

Demokrasi di internal gappembar tentu tidak terlepas dari bagaimana politik nilai yang dibangun di internal komisariat, contoh ketika menjadi pengurus DPP adalah sebuah jabatan tertinggi namun tak berdaya dihadapan komisariat  ketika laporan pertanggung jawaban saat kongres/mubes gappembar, ajang dua tahunan ini semakin menjadi hal primordial tidak hanya itu muncullah kembali kubu-kubu di gappembar, penulis menyebutnya taneteisme dan barruisme. Arus pra mubes merupakan harapan baru dalam pergantian pimpinan atau ketua umum dpp gappembar, hari-hari panjang bernama mubes itu selalu di tunggu oleh dua rival besar antara komisariat barru dan koalisinya serta tanete dengan sekutunya.

Disinilah mengapa gappembar dinggap miniatur kabupaten barru, dikarenakan setiap mubes selalu kubu atas dan bawah serta tengah selalu dimunculkan, serta tidak lepas dari campur tangan alumni atau bahkan turut merayakan pesta demokrasi gappembar, sehingga pada dasarnya mubes sebagai ajang perubhan dan konsep jangka panjang gappembar kedepan malah menjadi ajang pertarungan semata, sehingga rekomendasi atau bahkan perubahan konstitusi gappembar yang di aturkan dalam pleneo sidang komisi hanya menjadi seremonial belaka, tak jarang juga ada komisariat yang mengahdirkan pesertanya sebagai ajang proses aktualisasi diri alias kader baru, padadahal mubes adalah perpaduan konsep dalam mengatur tatanan warga gappembar dan gagasan inovasi yang terkadang terlupakan.

Terdapat evaluasi kinerja DPP dan rekomendasi internal dan eksternal gappembar serta rekomendasi kepada pemda. Menjadi hal terlupakan nantinya sehingga pasca mubes pemenang hanya sibuk dengan pengurusan koalisinya, jika demikian ancaman seriusnya adalah ketua umum terpilih bahkan mengurusi pengurusnya, semua tergantung kesepakatan awal, dan tentu tidak sedikit yang merasa di zolimi di gappembar pasca mubes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun