Mohon tunggu...
SAMSURYADI AL BARRU
SAMSURYADI AL BARRU Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penulis Lepas, Bercita-cita Naik Kapal Selam

Samsuryadi al barru

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Persembahan Ke 54 Tahun, GAPPEMBAR, Ideologi, Gerakan Dan Cinta Yang Lahir Dari Anak Muda Berru

23 November 2020   23:10 Diperbarui: 25 November 2020   21:40 1277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dari penjabaran diatas tentu tradisi buruk tersebut yang entah siapa yang memulainya, sehingga konflik internal senantiasa terjadi di gappembar kapanpun dan dimanapun tentu PR dpp adalah bagaimana merangkum kembali dan mengkampanyekan lagi upaya bersinergi dengan komisariat serta mereka yang kecewa dalam mubes.

CHAPTER VIII
LINGKAR TIGA, EMPAT PAYUNG

Elemen pemuda, pelajar, mahasiswa barru merupakan ujung tombak pembaharuan daerah. Masa depan kabupaten barru semestinya tidak diragukan lagi ketika dipimpin oleh kader gappembar yang punya kemapaman dalam memimpin, cerita ini bermula saat latihan kader dasar gappembar, pernyataan kecil yang selalu bumbu manis dipuncak teoritis instruktur adalah kita semua adalah calon pemimpin dan diperkenalkan lah semua nama-nama alumni gappembar yang dianggap sukses. Sehingga tak sedikit peserta LKD menjadi begitu militan setelah di kader, kita seakan memiliki gappembar dan masuk di rumah ini seutuhnya, tetapi kita sebenarnya lupa ada budaya yang tergilas oleh kader sendiri yaitu adab gappembar termasuk diantaranya follw up perkaderan. Ada budaya yang berkembang di gappembar yakni tidak boleh menerima sertifikat atau lembar kader apabila belum melakukan kajian hingga tiga kali berturut turut.

Dimasa 90an hingga awal 2000an DPP gappembar menurut hasil informasi yang penulis dapat bahwa setiap sekolah di barru memiliki memorandum of understanding (MOU) dengan gappembar untuk mengelolah perkaderan dan pengembangan osis disekolah. Sehingga gappembar semakin dikenal meluas sampai pelosok-pelosok daerah dibarru, gappembar dianggap sukses dan berhasil karena kadernya banyak yang menjadi ketua di organisasii intra sekolah, baik itu osis, pramuka, pmi dan sispala, tradisi itu hingga kini masih berlaku namun agak sulit lagi diterapkan.

Sementara ditingkat mahasiswa kader gappembar didorong mennjadi ketua lembaga bersaing dengan mahasiswa dari daerah lain, dilingkup pemuda sendiri, komite nasional pemuda indonesia (KNPI Barru) selalu menjadii daya tarik utama perjuangan baru kader gappembar sehingga hampir semu OKP Nasional yang bercabang di barru di ketuai oleh kader-kader gappembar.

Pada dasarnya ketika kita kembali mengkaji tujuan utama gappembar tentu rasa sadar atas konsep diri semakin terbangun namun rasa kepemilikan terhadap organisasi ini sangat simpang siur, terkadang perlu waktu yang panjang dalam merumuskan kembali arah gappembar, namun disisi lain organisadi daerah ini sudah sangat dianggap paripurna sebab, semua termaktub dalam konstitusi yakni mengupayakan teteterbinanya masyarakat madani.

Di awal 2018 ketika penulis melakukan sebuah penelitian kami mendapati organisasi daerah barru berkembang pesat setidaknya ada 17 organisasi pemuda mengatas namakan barru, dan hampir semua organda itu didirikan oleh kader-kader gappembar, yang entah apa tujuan besarnya selain menyatukan pemuda barru.

Gappembar sejatinya sudah final tak ada alasan untuk tidak bergappembar selama status kita adalah pemuda pelajar mahasiswa barru, negeri empat payung ini membutuhkan anak muda yang memiliki cita dan asa yang kreatif, pengabdi dan bertanggung jawab yang memenuhi kebutuhan ummat dalam mewujudkan masyarakat yang diridhoi Allah.

Selama lima puluh tiga tahun gappembar, tidak sedikit pengaruh besar yang dihadirkan, bahkan barru ketika tak ada gappembar entah apa yang terjadi dengan daerah ini, diposisi yang lain sebenarnya ada hal penting yang harus di kabarkan kepada semua kader bahwa, mengurusi gappembar tidak semudah yang dibayangkan,  jika mau buktinya silahkan menjadi pengurus, hal positifnya adalah aktualisasi diri digappembar mencerminkan sikap wajah daerah kita, selanjutnya meningkatkan intelektualitas dan terpenting adalah mengajak selurug kader gappembar menjadikan gappembar sebagai ladang amal sesuai asas gappembar yakni asas islam. 

Mohon maaf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun