Banyaknya minuman yang diteguk, membuat semuanya oleng. Yono apalagi. Dia sudah tak bisa mengendalikan diri.Â
Entah apa yang merasuki Yono, tetiba dia menghampiri Amran dan Dea yang sedang asyik bernyanyi. Lalu, di bawah pengaruh alkohol, Yono tanpa sungkan memeluk Dea, dan merebut mic dari Amran.Â
Dea yang sudah mabuk berat sepertinya tak keberatan. Lain halnya dengan Amran. Dia tak terima dengan perlakuan sobatnya itu.Â
Secepat kilat dia menyambar gelas di atas meja dan membantingnya hingga pecah berantakan.Â
Amran marah besar. "Gila kamu, Yon, nggak menghargai pertemanan kita!"Â
Dasar sedang mabuk berat, Yono tak peduli. Dia cuek, sambil tak lepas memeluk Dea.Â
Melihat gelagat tak beres, aku coba menenangkan Amran. Tapi, malah dia berbalik marah padaku.Â
"Jangan ikut campur! Ini urusan aku sama si Yono," tegasnya.Â
Dari sini awal petaka dimulai. Tiba-tiba Yono mendorong Dea hingga tersungkur di lantai. Kemudia menyerang Amran dengan bogem mentah.Â
Perkelahian keduanya tak terlelakan. Aku coba melerai, tapi tak sanggup. Tubuhku benar-benar sudah oleng oleh pengaruh alkohol.Â
Beruntung ada security. Mereka langsung melerai kedua sahabat yang sedang diamuk amarah.Â