Dalam salah satu laporan indepth BBC Indonesia, menjelaskan bagaimana proses perekrutan pengantin pesanan di Kalbar. Merry salah satu korban yang diwawancarai menjelaskan, dirinya ditawari uang 20 juta oleh Mak Comblang apabila menjadi pengantin pesanan.
Setiap bulannya, orang tuanya akan dikirimi uang bulanan 3 hingga 4 juta rupiah. Iming-imingan ini dipercayai karena Mak Comblang menjelaskan bahwa calon suaminya adalah pengusaha sukses di Cina.
Nyatanya setelah nikah dan berangkat Cina, Merry baru menyadari bahwa suaminya adalah buruh pabrik. Selama di sana meri diperlakukan seperti binatang, bahkan dilecehkan secara seksual oleh mertuanya sendiri.
Selain Merry ada pula Yully. Wanita asal Kalbar yang baru berusia 16 tahun pun harus terjebak dalam jasa pengantin pesanan. Laporan BBC menyebutkan, segala administrasi Yully dirubah oleh Mak Comblang agar dirinya dapat nikah dengan pria Cina.
Umurnya dirubah dari 16 menjadi 24. Setelah menikah, perlakuan yang dirasakan oleh Monika dan Merry pun dirasakan pula oleh Yully. Â Bahkan ketika ia mencoba kabur, dan dan mengadu ke kantor polisi soal kekerasan yang ia terima, Yuli justru ditahan. Tuduhan terhadapnya adalah visa yang kedaluwarsa dan penyalahgunaan izin kunjungan.
Celakanya lagi, para korban pengantin pesanan yang berhasil pulang ke Indonesia setelah tiba di Indonesia banyak yang akhirnya menjadi Mak Comblang.
Seperti yang dialami oleh Nurlaela. Tahun 2016, saat berusia 19 tahun, ia menikah dengan laki-laki Cina. Belum juga setahun menikah, Nurlela harus kembali ke Indonesia karena putranya yang masih balita sakit paru-paru.
Setelah tak lagi berniat menjadi pengantin pesanan, Nurlela diminta Mak Comblang mencari perempuan lain untuk 'dijodohkan' dengan laki-laki asal China. Dalam peran barunya itu, ia mendapat upah sebesar Rp6 juta.
"Bos pancing saya, dia bilang 'kau cari cewek lagi, nanti kau dapat uang lebih banyak'. Saya ingin dapat uang itu untuk mengobati anak saya." kata Nurlaela disadur dari BBC Indonesia
Bahkan Monika saat diwawancarai Baim Wong dalam akun Youtube Chanelnya menyebutkan, pernikahannya dilakukan secara islam di Indonesia namun dalam surat nikah berbeda dan agamanya pun dirubah menjadi Buddha.
Melihat beberapa kasus yang terjadi ini, nampaknya pernikahan pesanan sendiri diduga telah berkaitan dengan instansi pemerintah. Khususnya dispenduk setempat.