Mohon tunggu...
Salwa Rahmalia
Salwa Rahmalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Tak Perlu Mengenal Usia: Pentingnya Pendidikan Sepanjang Hayat

2 Januari 2025   15:55 Diperbarui: 2 Januari 2025   15:55 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oleh artursafronovvvv dari Freepik (Sumber: www.freepik.com)

2. Sekolah

Sekolah menjadi tempat sosial kedua setelah keluarga, dan berperan sebagai lembaga formal yang mengajarkan kehidupan nyata sesuai dengan perkembangan budaya masyarakat. Dalam masyarakat modern, sekolah menjadi kebutuhan karena keluarga saja tidak mampu memenuhi tuntutan perkembangan anak. Sekolah memberikan pendidikan moral, agama, sains, teknologi, dan kecakapan khusus yang relevan dengan dunia kerja.

3. Masyarakat

Pendidikan masyarakat dilakukan di luar lingkungan keluarga dan sekolah, menekankan pengetahuan dan keterampilan praktis untuk kehidupan bermasyarakat.  Menurut Phillip H. Coombs (Uyoh Sadulloh, 1994: 65, dalam Sudrajat, 2008) bentuk pendidikan di masyarakat meliputi:

  • Program persamaan bagi mereka yang tidak bersekolah atau putus sekolah.
  • Program pemberantasan buta huruf.
  • Penitipan bayi dan anak prasekolah.
  • Kelompok pemuda tani.
  • Perkumpulan olahraga dan rekreasi, serta;
  • Kursus keterampilan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat dikemukakan bahwa setiap pusat pendidikan dapat berpeluang memberikan kontribusi besar dalam ketiga kegiatan pendidikan, sehingga dapat memengaruhi perkembangan peserta didik. Ketiga kegiatan pendidikan tersebut, yaitu:

  • Pembimbingan dalam upaya pemantapan pribadi yang berbudaya.
  • Pengajaran dalam upaya penguasaan pengetahuan.
  • Pelatihan dalam upaya pemahiran keterampilan.

Dengan saling melengkapi, tri pusat pendidikan memengaruhi perkembangan peserta didik secara holistik, membentuk individu yang siap menghadapi kehidupan di berbagai aspek.

Kesimpulan

Pendidikan sepanjang hayat menegaskan bahwa proses belajar tidak mengenal batasan usia dan berlangsung sejak lahir hingga akhir hayat. Konsep ini mencangkup pendidikan formal, nonformal, dan informal yang bertujuan mengembangkan potensi individu secara holistik, baik dalam aspek spiritual, moral, intelektual, sosial, maupun keterampilan. Pentingnya pendidikan sepanjang hayat terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan kualitas hidup, mendukung adaptasi terhadap perubahan zaman, serta menghadirkan solusi atas keterbatasan pendidikan formal.

Dengan mengoptimalkan peran keluarga, sekolah, dan masyarakat sebagai tri pusat pendidikan, pendidikan sepanjang hayat tidak hanya membentuk individu yang berpengetahuan, kompeten, dan inovatif, tetapi juga menciptakan masyarakat pembelajaran yang aktif dan produktif. Melalui pendekatan ini setiap individu memiliki kesempatan untuk terus belajar dan berkembang tanpa mengenal usia.

Daftar Pustaka

Isa, Abdul Hamid & Yakob Napu. 2020. Pendidikan Sepanjang Hayat. Gorontalo: Ideas Publishing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun