a. Kelompok sebaya
Terdiri dari individu dengan usia yang sama, misalnya kelompok bermain, kelompok monoseksual, dan gang. Fungsi edukatifnya, yaitu:Â
- Mengajarkan hubungan sosial.
- Memperkenalkan kehidupan masyarakat luas.
- Menguatkan nilai-nilai masyarakat.
- Memberikan cara membebaskan diri dari pengaruh otoritas.
- Menyediakan pengetahuan tambahan (gaya bepakaian, musik, dll).
- Memberikan pengalaman hubungan berdasarkan persamaan hak, serta;
- Memperluas cakrawala pengalaman.
b. Organisasi Keagamaan
Organisasi keagamaan, berperan penting dalam pelestarian keyakinan agama melalui pendidikan, seperti mengajarkan keyakinan dan praktik agama dengan pengalaman menyenangkan, mengajarkan prinsip moral sesuai ajaran agama, dan memberikan model untuk pengembangan watak.
Dengan demikian, masyarakat menjadi elemen penting dalam proses pendidikan melalui interaksi sosial, lembaga, dan sumber daya yang dimilikinya.
Pengaruh Timbal Balik Antara Tri Pusat Pendidikan Terhadap Perkembangan Peserta Didik
Perkembangan peserta didik dipengaruhi oleh faktor hereditas, lingkungan, proses perkembangan, dan anugerah. Dalam hal lingkungan, peran tri pusat pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat) sangat menentukan, baik secara terpisah maupun bersama-sama.Â
Pendidikan dianggap sebagai suatu sistem terpadu yang mencangkup semua sektor pendidikan. Sistem ini harus sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Apabila sebagian besar masyarakat suatu bangsa masih banyak yang buta huruf, maka upaya pemberantasan buta huruf di kalangan orang dewasa mendapat prioritas dalam sistem pendidikan sepanjang hayat.Â
Pendidikan bukan hanya berlangsung di sekolah, tetapi dimulai setelah anak lahir dan akan berlangsung sampai manusia meninggal dunia. Oleh karena itu, proses pendidikan akan berlangsung dalam keluarga, sekolah dan masyarakat.
1. Keluarga
Keluarga adalah lingkungan pertama dan utama dalam perkembangan individu, dan menjadi dasar pembentukan kepribadian anak. Pendidikan dalam keluarga diperoleh melalui interaksi orang tua dengan anaknya, di mana orang tua menunjukkan sikap dan perilaku tertentu yang mendidik sebagai perwujudan pendidikan terhadap anaknya.