Jenis-jenis lingkungan pendidikan dibagi menjadi tiga macam, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Ketiga jenis lingkungan tersebut disebut dengan Tri Pusat Pendidikan, hal ini memberikan pengaruh langsung terhadap implementasi kegiatan pendidikan sepanjang hayat. Lingkungan yang kodusif akan mendukung optimalisasi dimensi-dimensi pendidikan, sehingga meningkatkan kualitas aktivitas belajar masyarakat. Pada akhirnya memberikan dampak positif terhadap pemenuhan kebutuhan dan peningkatan kualitas hidup individu.
1. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pendidikan pertama dan utama bagi anak, dengan orang tua yang bertanggung jawab untuk memelihara, merawat, melindungi, dan mendidik agar anak tumbuh dengan baik. Fungsi pendidikan keluarga meliputi:
- Memberikan pengalaman pertama pada masa kanak-kanak.
- Menjamin kehidupan emosional anak agar sehat.
- Menanamkan dasar-dasar pendidikan moral.
- Mengajarkan dasar-dasar pendidikan sosial, serta;
- Memberikan dasar pendidikan agama yang penting bagi perkembangan anak.
2. Lingkungan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga yang dirancang untuk menyelenggarakan pendidikan, dengan tanggung jawab atas pendidikan anak selama mereka belajar di sana. Fungsi sekolah dalam pendidikan antara lain:
- Membantu orang tua menanamkan kebiasaan baik dan budi pekerti pada anak.
- Memberikan pendidikan yang mendukung kehidupan masyarakat yang sulit diajarkan di rumah.
- Melatih anak-anak untuk memperoleh keterampilan seperti membaca, menulis, berhitung, menggambar, serta ilmu pengetahuan yang mengembangkan kecerdasan.
- Mengajarkan etika, keagamaan, estetika, serta prinsip benar dan salah.
Beberapa alternatif yang bisa dilakukan untuk mendukung kebijakan nasional di sekolah, yaitu pengajaran yang mendidik, peningkatan pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan, pengembangan perpustakaan sebagai pusat sumber belajar, serta peningkatan pengelolaan sekolah.
3. Lingkungan Masyarakat
Hubungan antara masyarakat dan pendidikan dapat dilihat dari tiga aspek utama, yaitu:
- Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik melalui lembaga formal maupun nonformal.
- Lembaga atau kelompok sosial, yang berperan dalam memberikan fungsi edukatif baik secara langsung maupun tidak langsung.
- Sumber belajar di masyarakat, beragam sumber belajar tersedia di masyarakat, baik yang dirancang khusus maupun yang dimanfaatkan secara ilmiah.
Fungsi masyarakat sebagai pusat pendidikan bergantung pada taraf perkembangannya dan sumber-sumber belajar yang dimilikinya. Di Indonesia, masyarakat dibagi menjadi lima tipe sosial-budaya, yaitu:
- Tipe masyarakat sistem berkebun sederhana, mengandalkan berburu dan belum mempunyai kebiasaan menanam padi.
- Tipe masyarakat pedesaan berasarkan sistem ladang dengan tanaman pokok yaitu padi.
- Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan sistem sawah dengan tanaman padi yang menjadi tanaman pokok untuk bercocok tanam di sawah.
- Tipe masyarakat pedesaan berkembang, yaitu memanfaatkan sawah lebih intensif.
- Tipe masyarakat perkotaan, berpusat pada pemerintah, sektor perdagangan, dan industri yang belum kuat.
Terdapat lembaga kemasyarakatan dan atau kelompok sosial yang memiliki peran dan fungsi edukatif yang besar, seperti: