2) Parasit
Parasit yang paling sering menyebabkan fluor albus patologis adalah Trichomonas vaginalis. Penularannya yang paling sering yakni melalui koitus.
3) Jamur
Candida albicans adalah jamur yang paling sering menyebabkan fluor albus. Adapun factor risiko terjadinya infeksi jamur ini antara lain system imun yang rendah, kehamilan, diabetes melitus, penggunaan antibiotic spektrum luas jangka panjang dan penggunaan koertikosteroid.
4) Virus
Virus yang paling banyak menyebabkan fluor albus yakni Human Papiloma Virus (HPV) dan Herpex simplex. HPV ditandai dengan adanya kondiloma akuminata, cairan berbau dan tanpa rasa gatal.
3. Tanda-tanda fluor albus fisiologis dan patologis
Karakteristik fluor albus fisiologis
Keputihan fisiologis pada umumnya encer dan tidak lengket, berwarna bening, tidak gatal dan tidak berbau. Cairan/sekret ini mengandung banyak epitel dan sedikit leukosit. Normalnya hanya ditemukan di sekitar portio vagina. Secara umum, individu tidak memiliki keluhan, hanya saja merasa kurang nyaman dengan keluarnya cairan/sekret dengan ciri tersebut diatas yang tidak gatal, tidak berbau, serta tidak nyeri saat berkemih maupun koitus.5
Karakteristik fluor albus patologis
Keputihan patologis berupa cairan/sekret dengan jumlah, konsistensi, dan bau yang bervariasi bergantung pada penyebabnya. Terkadang dapat disertai rasa gatal, terbakar di sekitar kemaluan, rasa nyeri saat berkemih maupun coitus. Cairan/sekret tersebut mengandung banyak leukosit. Adanya perubahan yang menyangkut warna dan jumlah dari sekret vagina merupakan tanda infeksi vagina yang sebagian besar dialami wanita dan memberikan beberapa gejala berikut: