2. Pemerasan: Memaksa individu atau perusahaan memberikan uang atau barang dengan ancaman tertentu, biasanya oleh pejabat publik.
3. Nepotisme: Memberikan posisi atau keuntungan kepada keluarga atau teman dekat tanpa memperhatikan kualifikasi mereka.
4. Penggelapan: Penyalahgunaan atau pencurian dana atau aset yang seharusnya digunakan untuk kepentingan publik.
5. Penyalahgunaan Wewenang: Memanfaatkan jabatan publik untuk tujuan pribadi yang merugikan masyarakat.
Dampak Korupsi Terhadap Masyarakat dan Individu
1. Kekacauan Sosial
Ketika korupsi telah menjadi kebiasaan sehari-hari dalam masyarakat, sistem sosial menjadi tidak berjalan dengan baik. Orang-orang akan cenderung lebih egois dan hanya peduli pada keuntungan pribadi, sehingga rasa kerja sama dan solidaritas melemah.
2. Ketidakadilan Sosial
Penelitian menunjukkan bahwa korupsi memperburuk ketimpangan sosial. Hal ini menciptakan perbedaan yang signifikan antara kelompok masyarakat dalam hal pendapatan, status, dan kekuasaan, sehingga rasa keadilan sosial semakin jauh dari kenyataan.
3. Merusak Moralitas dan Intelektualitas
Dalam masyarakat yang dipenuhi korupsi, standar moral menjadi rendah. Orang lebih menghargai uang dan kekuasaan daripada integritas dan nilai-nilai luhur. Hal ini menciptakan budaya keserakahan, egoisme, dan sikap sinis terhadap kebaikan.
4. Mengurangi Semangat Berkorban untuk Publik
Jika korupsi merajalela, orang cenderung tidak peduli pada kepentingan bersama. Semangat untuk berkontribusi demi kepentingan masyarakat melemah, karena setiap individu hanya memikirkan keuntungan pribadi.
Why: Mengapa Korupsi Terjadi?
Menurut Pendekatan Robert Klitgaard