Korupsi merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam upayanya untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel. Fenomena ini tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi juga dapat menciptakan ketidakpercayaan publik terhadap institusi negara,lalu dapat memperburuk ketimpangan sosial, dan dapat menghambat pembangunan berkelanjutan.Â
Supaya dapat memahami lebih mengenai akar permasalahan korupsi, para ahli telah mengembangkan berbagai pendekatan teoritis, termasuk pendekatan yang diperkenalkan oleh Robert Klitgaard dan Jack Bologna.
Robert Klitgaard dikenal dengan rumus korupsinya yang mencakup elemen monopoli, diskresi, dan kurangnya akuntabilitas, yang memberikan pandangan sistemik tentang penyebab korupsi. Sementara itu, Jack Bologna melalui fraud triangle menyoroti faktor psikologis dan situasional yang memotivasi individu untuk melakukan kecurangan, yaitu tekanan, kesempatan, dan rasionalisasi.Â
Tujuan artikel ini dibuat untuk menggambarkan penerapan kedua pendekatan tersebut dengan menyoroti dua studi kasus besar di Indonesia, yakni dugaan korupsi yang melibatkan Syahrul Yasin Limpo, mantan Menteri Pertanian, serta Johnny G Plate, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika.
What: Apa itu Korupsi?
Korupsi berasal dari kata Latin corruptio yang dalam bahasa Inggris disebut corruption atau corrupt, sedangkan dalam bahasa Belanda disebut corruptie. Dari istilah Belanda inilah lahir kata "korupsi" dalam bahasa Indonesia. Kata ini merujuk pada tindakan busuk atau tidak bermoral, seperti menerima suap, menyalahgunakan kekuasaan untuk keuntungan pribadi, atau melakukan penggelapan uang.Â
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan korupsi sebagai penyelewengan atau penyalahgunaan uang negara untuk kepentingan pribadi atau orang lain. Lalu Korupsi juga memiliki dampak yang sangat merusak di berbagai aspek kehidupan, termasuk sosial, politik, ekonomi, birokrasi, dan moral individu.
Korupsi sering diibaratkan seperti kanker dalam tubuh, yang merusak dari dalam dan membutuhkan upaya konstan untuk membersihkan efeknya agar kehidupan dapat terus berjalan.
Bentuk-bentuk korupsi
Korupsi memiliki banyak bentuk yang sering kali saling berkaitan, seperti:
1. Penyuapan: Memberikan uang, barang, atau jasa kepada pejabat publik untuk memperoleh keuntungan tertentu, seperti memenangkan proyek atau menghindari sanksi hukum.