"Ayah, Maing boleh ikut?"
"Boleh sekali! Besok ayah bangunkan pagi-pagi, ya?"
Maing tahu. Setelah kunjungan ke pertunjukan rebana ayah dan kawan-kawannya, Maing cinta musik. Maing cinta nada.
"Ayah, Maing akan menjadi maestro handal" janji sang piatu pada ayahnya di penghujung Rabu yang berbalut langit oranye pun kicauan burung Kolibri.
Yang Maha Mendengar, tentu saja mendengar janji Maing. Dan janji manis itu dikabulkan. Maing betul diberi kemampuan bermusik yang tidak biasa. Tuhan memang baik, bukan?
--
1946
"Maing, kau siaran kah esok di RRI?"
"Iya, bung. Habis Dzuhur lah aku siaran"
"Hati-hati kau. Netherland berulah. Mereka beranjak ke Bandung"
"Ah iya kah?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!