Mohon tunggu...
Saifoel Hakim
Saifoel Hakim Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Orang biasa yang hidup biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ken Angrok - 6

24 Juli 2023   08:19 Diperbarui: 25 Juli 2023   22:18 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanpa menjawab Ken Endok langsung mendekati Gajah Para dang menyungkur sujud di kakinya. Persis seperti yang dia lakukan pada Ibunya kemarin. Sambil terisak menangis dia berkali-kali minta ampun dan maaf dari Gajah Para. Gajah Para kaget melihat sikap istrinya ini. "Ada apa Dik?," kata Gajah Para sambil mengangkat bahu Ken Endok dan mendudukannya di kursi.

"Mas..., aku... aku sudah tidak pantas jadi istrimu..." tangisnya semakin menjadi. Gajah Para menatap Ibu Ken Endok kebingungan seperti bertanya ada apa semua ini. Ibu Ken Endok berdiri dan menghampiri Ken Endok lalu memeluknya. "Sudah Nduk... sudah... semua yang sudah terjadi itu takdir," kata Ibu Ken Endok menenangkan.

Gajah Para duduk di kursi depan Ken Endok. Dia kebingungan dengan apa yang terjadi tapi harus menunggu Ken Endok bisa menguasai luapan emosi sedihnya.

"Nak Para...," kata Ibu Ken Endok pelan di antara isak tangis Ken Endok. Dia melanjutkan dengan mata yang berkaca-kaca menahan tangisya, "Ibu memintakan maaf dan ampunan Nak Para pada Ken Endok..." lalu kepalanya tertunduk.

"Ada apa to Bu sebenarnya ini?" tanya Gajah Para sambil mencoba berpikir keras apa yang salah dengan Ken Endok.

Tiba-tiba Ken Endok menjawab masih dalam isak tangisnya, "Maafkab aku Mas. Aku..., aku..., aku hamil Mas..."

Seperti disambar petir siang bolong Gajah Para terkejut dan hanya menatap Ken Endok tanpa bisa berkata-kata. Inilah kejutan ke dua kalinya yang dialami Gajah Para. Kejutan pertamanya saat mendapat kabar Ayah dan Ibunya meninggal bersama dalam kecelakaan dulu. Kini kata-kata Ken Endok barusan seperti menyengatnya tiba-tiba.

Sesaat kemudian, sambil menatap tak percaya pada Ken Endok, Gajah Para berkata, "Kamu..., kamu... hamil dik? Kok bisa?"

"Nak Para..., semua itu perbuatan Ndoro Bramantyo," Kata Ibu Ken Endok.

"Ndoro Bramantyo... Ndoro Bramantyo...," bisik Gajah Para masih terus menatap tak percaya pada Ken Endok. Gajah Para melanjutkan, "Jadi..., jadi waktu kamu masak itu? Tiga hari kamu bolak-balik ke sana dan... dan uang gepokan itu?"

"I... iya mas...," sambil terus terisak Ken Endok melepaskan pelukan ibunya dan mengyungkur lagi di kaki Gajah Para. "maafin aku mas..., maafin aku..." kata Ken Endok masih menyungkur sujud di kaki Gajah Para. Kali ini Gaja Para tidak tergerak untuk mengangkat Ken Endok. Ibu Ken Endok berdiri lalu jongkok memegang bahu Ken Endok mengajak kembali duduk di kursi di depan Gajah Para.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun