"Iya Ndoro, Ibu saya dulu waktu muda memang pemijat yang cukup dikenal. Bahkan, Ibu cerita kalo berjodoh dengan Bapak karena memijat itu. Setelah menikah Bapak melarang Ibu memijat, jadi ibu beralih menjadi tukang masak"
"Oooh gitu. Ya sudah, nanti coba aku rasakan juga kepinteranmu yang lain..." jawab Bramantyo sambil membuka pintu dan berjalan ke luar. Dia seolah kurang peduli dengan tawaran Ken Endok. Padahal, di dalam hati Bramantyo bersorak gembira karena memang itu tujuan sebenarnya, dipijat Ken Endok! Bramantyo benar-benar merasa beruntung, dia tidak perlu lagi mengambil jalan berputar-putar untuk mendapatkan Ken Endok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H