Mohon tunggu...
Saifoel Hakim
Saifoel Hakim Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer

Orang biasa yang hidup biasa saja

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Kent Angrok - 03

20 Juli 2023   18:47 Diperbarui: 22 Juli 2023   22:46 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Wah menarik juga cerita hidupmu...," kata Bramantyo saat Ken Endok berhenti bercerita. Lalu lanjutnya, "Oh iya, mungkin sekarang kamu bisa mulai buatkan saya nasi goreng."

"Oh nggih ndoro, kalo gitu saya ke dapur dulu...," kata Ken Endhok sambil berdiri.

"Nggak usah ke dapur di Rumah Induk, di sini aja masaknya. Itu dibelakang ada dapur kecil. Cukuplah buat bikinin nasi goreng satu piring saja."

"Tapi belanjaan saya tadi di bawa ke dapur Ndoro," sahut Ken Endok.

"Sebentar...," kata Bramantyo sambil membuka HP-nya. "Pak Tunggul, tolong tadi belanjaan Ken Endok suruh bawa ke sini ya.." kata Bramantyo berbicara melalui HP.

"Nanti aku tak mandi dulu, kamu siapin nasi goreng ya Ken Endok. Dibelakang itu ada dapur kecil yang sudah lengkap peralatanya."

"Nggih Ndoro...," jawab Ken Endok singkat.

Bramantyo berdiri lalu masuk ke kamar meninggalkan Ken Endok sendirian di ruang tamu. Tak berapa lama terdengar pintu diketuk dari luar. Ken Endok berdiri dan membukakan pintu, ada seorang pelayan membawakan belanjaan Ken Endok tadi. "Oh..., suwun nggih mbak (terima kasih ya Mbak)," kata Ken Endok sambil menerima dua tas kresek berisi belanjaan dia tadi.

Ken Endok pun ragu, dia akan berjalan ke belakang tapi harus melalui kamar Bramantyo yang terlihat terbuka. Dia tidak berani melangkah dan duduk lagi menunggu Bramantyo keluar kamar. Tiba-tiba Bramantyo keluar kamar, Ken Endok terperangah kaget karena melihat Bramantyo hanya mengenakan handuk yang dililitkan dari lutut hingga pinggang. Bramantyo tahu benar bahwa aksinya ini akan membuat Ken Endok terkejut. Dengan santainya, seolah tidak ada yang salah denganya, dia berkata sambil menatap Ken Endok, "Lhoh..., kok belum ke dapur to? sini ayo lewat sini."

"Nggih Ndoro...," Ken Endok berdiri menunduk dan berjalan ke arah Bramantyo.

Bramantyo pun berjalan ke arah belakang diikuti Ken Endok. Dapur itu memang kecil namun mewah dan lengkap dengan peralatan masak. Ken Endok baru menyadari kenapa Bramantyo keluar hanya mengenakan handuk, ternyata kamar mandi Paviliun ini tepat berada disebelah dapur lebih kebelakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun