"Kamu tidak ingin tinggal di masjid dulu?"
"Aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengan anak dan istriku." Nyoto tersenyum lebar hingga gigi gingsulnya terlihat jelas.
"Ati-ati di jalan."
Rumahnya berjarak sekitar 600 meter dari masjid. Dia berjalan kaki ke sana. Sesampainya di rumah, istrinya menyambutnya dengan bahagia. Tampak  sekali dia telah menunggu kedatangannya. Istrinya telah menyiapkan berbagai makanan kecil dan berat untuk menyambut kedatangannya. Memang tidak ada pelukan atau ciuman malam itu. Mungkin karena usia keduanya yang sudah berumur sehingga istrinya malu untuk menyambut kedatangannya dengan berlebihan.
"Makan dulu saja! Kedua anakmu masih main. Tunggu anakmu pulang dulu." Perintah istrinya.
Sesuatu terasa janggal, tetapi Nyoto tidak menghiraukannya. Dia terus saja melahap makanannya dan tiba-tiba berhenti ketika melihat seorang anak perempuan berlari menghampirinya.
"Om, ibu mana?"
"Ibumu siapa?"
"Om Siapa?"
Tiba-tiba istrinya berlari dan kemudian menarik anak itu. "Kenapa kamu pulang?" Bentaknya pada anak perempuan itu.
"Aku lapar." Tangis anak perempuan itu.