Mohon tunggu...
safitriani
safitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

menyimak, Berbicara, Membaca kemudian Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis Pendekatan Objektif Puisi "Ibuku Dahulu" Karya Amir Hamzah

21 Juni 2022   17:11 Diperbarui: 21 Juni 2022   17:17 8352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

jurang celaka terpandang di muka

Kalimat tersebut merupakan majas

Kata kongkret

Kata kongkret merupakan susunan kata yang indah membuat pembaca mengerti makna dan langsung merasakan puisi tersebut. Sama halnya dalam puisi "Ibuku Dahulu" ketika membaca puisi tersebut. akan ada perasaan yang muncul, seakan-akan kita kembali ke masa kecil. ingatan akan hal-hal yang kita perbuat untuk mendapat perhatian ibupun muncul.

Terus aku berkesal hati

menurutkan setan, mengkacau-balau

jurang celaka terpandang di muka

kusongsong juga – biar cedera.

Bangkit ibu dipegangnya aku

dirangkumnya segera dikucupnya serta

dahiku berapi pancaran neraka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun