Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Risalah tentang Idul Fitri

31 Maret 2024   20:13 Diperbarui: 31 Maret 2024   20:18 1743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun bayi yang belum balig, apalagi yang meninggal di dalam kandungan atau sesaat setelah dilahirkan, adalah gambaran riil tentang fitrah (kesucian).

Karena bayi yang belum balig adalah sosok yang mewakili kesucian dari segala jenis dosa. Karena belum memasuki usia taklif (menjadi obyek untuk melaksanakan perintah dan menjauhi larangan agama). Karena itu, secara rasional, Allah swt tidak memiliki alasan untuk menggiringnya dan menyiksanya di neraka. Makanya muncul ungkapan yang bombastis tadi: Allah swt akan "merasa malu" atau setidaknya akan merasa kurang nyaman jika memasukkan ke neraka bayi yang belum balig.

Itulah sebabnya, bayi yang baru dilahirkan ibunya, dalam teks-teks Sunnah yang lain, sering dijadikan perumpamaan tentang kesucian dari dosa atau pengampunan absolut dari segala dosa.

Sebuah hadits Nabi mengatakan, "Orang yang hajinya mabrur, akan kembali (bersih dari dosa) seperti ketika dilahirkan oleh ibunya".

Hadits lain mengatakan, "Dua mukmin yang saling bersalaman (bermaafan) karena Allah, dosa-dosa keduanya akan beterbangan, hingga posisi keduanya akan kembali seperti ketika dilahirkan ibunya".

Dan mereka yang menunaikan puasa ramadhan yang dilandasi keimanan dan penuh harap, sehabis Ramadhan, posisi spiritualnya akan kembali seperti saat dilahirkan ibunya.

Kembali ke fitrah. Dan itulah inti Idul Fitri, dan setiap Muslim diarahkan untuk bersikap optimis merayakan kemenangan telah meraih nikmat dan karunia kesucian.

*-*-*

Momentum kedua orang tua

Idul Fitri juga merupakan momentum keluarga inti yang menjadi ritual tahunan. Berbahagialah mereka yang kedua atau salah satu dari orang tuanya masih hidup di saat hari raya Idul Fitri. Sebab dengan begitu, bisa memohon maaf secara langsung kepada kedua atau salah satu dari orang tua.

Bandingkan misalnya dengan seorang Muslim/Muslimah yang sudah ditinggal mati oleh kedua atau salah satu dari orang tuanya. Paling berkesempatan berziarah ke makam orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun