Posisi yang ketiga memang cukup rentan. Sebab di satu pihak, Ukraina mengultimatum bahwa perjuangannya tidak akan berhenti hingga berhasil merebut kembali wilayah yang berhasil diduduki Rusia selama satu tahun pertempuran. Di sisi lain, Rusia telah menganeksasi keempat wilayah Timur Ukraina sebagai bagian dari Federasi Rusia.
Dengan tiga posisi terpojok Rusia itu, sekali lagi, jika diilustrasikan dan diukur dengan skala satu sampai sepuluh, kemungkinan Rusia-atau-Putin menggunakan senjata nuklir di Ukraina masih kurang dari satu atau 0,1 sampai 0,99.
Jika diasumsikan Putin akhirnya memutuskan menggunakan senjata nuklir di Ukraina, muncul dua pertanyaan kunci: pertama, kota Ukraina mana yang akan dijadikan sasaran bom nuklir; kedua, apakah Putin akan menyerang dengan bom nuklir tunggal di satu kota saja atau serangan bom nuklir kembar di dua kota (seperti halnya Hiroshima dan Nagasaki)? Dua pertanyaan kunci ini akan coba diulas pada artikel berikutnya.
Syarifuddin Abdullah | Selasa, 21 Februari 2023/ Sya'ban 1444H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H