Mohon tunggu...
syarifuddin abdullah
syarifuddin abdullah Mohon Tunggu... Penulis - Penikmat Seni dan Perjalanan

Ya Allah, anugerahilah kami kesehatan dan niat ikhlas untuk membagi kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Menghitung Kemungkinan Putin Menggunakan Bom Nuklir di Ukraina

21 Februari 2023   18:44 Diperbarui: 22 Februari 2023   22:47 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mempermalukan Putin

Jika kasus Pearl Harbour dan pemboman Hisoshima-Nagasaki dijadikan acuan, maka hanya ada satu hal yang potensial memicu "emosi dan akal" Putin untuk menggunakan bom nuklir di Ukraina: jika Putin dipermalukan.

Dalam pidato panjangnya pada 21 Februari 2023, Putin masih bersikeras bahwa invasinya ke Ukraina lebih disebabkan oleh sikap tipu-tipu pihak Barat (Amerika, Eropa, NATO). Putin mengirim pesan kuat bahwa Rusia bersedia mengarungi petualang panjang di Ukraina.

Artinya, Putin tidak mengirim pesan keinginan untuk mengakhiri perang Ukraina dalam waktu dekat. Singkat kalimat, Putin mengirim pesan bahwa dirinya bisa berjudi dengan taruhan tertinggi (atau risiko maksimal) di Ukraina.

Dan mengacu pada berbagai dinamika pertempuran Ukraina, setidaknya terdapat tiga posisi yang bisa dipahami mempermalukan atau melukai batin Putin sebagai berikut:

Pertama, jika ada serangan darat masif ke wilayah darat Rusia oleh pasukan Ukraina yang dibantu oleh pasukan Barat (Amerika, NATO, Uni Eropa).

Posisi ini kecil kemungkinannya, karena pihak Amerika sendiri sejak awal sudah mewanti-wanti agar pasukan Ukraina menghindari untuk melancarkan serangan masif ke wilayah darat Rusia.

Tentu saja dimungkinkan akan ada beberapa pucuk peluru Ukraina yang melintasi perbatasannya dengan Rusia, namun tindakan seperti akan tetap dihindari, khususnya jika serangan Ukraina itu menyasar pemukiman penduduk.

Kedua, jika Putin berada pada posisi yang membuatnya terpaksa-dipaksa menarik pasukan Rusia dari wilayah Semenanjung Crimea yang telah diduduki sejak 2014.

Posisi kedua ini juga kecil kemungkinannya. Sebab berbagai analisis menyebutkan bahwa isu Crimea bisa ditunda agar tidak mempermalukan Putin. Dan sejak awal, Amerika memang tidak terlalu antusias mempersoalkan isu Crimea.

Ketiga, jika Putin berada pada posisi tersudut dan terpaksa/dipaksa menarik pasukan Rusia dari wilayah timur Ukraina yang telah diduduki (Donetsk, Luhansk, Zaporizhzhia, Kherson), yang telah dianeksasi ke dalam Federasi Rusia pada 29 September 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun