"Nah itu dia, tadi Wisnu datang lebih awal dan dia cerita ke Om, bahwa tahun ini adalah terakhir kali dia bertemu dan ngumpul bareng temen-temen pecinta musik disini dan sepertinya mau minta ijin keluar dari Alunan Nada". Jelas Om Joko.
"Waduuuhh, jangan-jangan dia sakit hati gara-gara tahu Celine udah punya cowo" Amin coba menebak-nebak.
"Lohh memangnya Wisnu suka sama Celline?" Om Joko coba menyelidik.
"Ahhh nggak mungkin kalau cuma masalah cewek Wisnu pengen cabut, itu bukan dia banget". Jodi menepis dugaan Amin.
Ya, Wisnu bukan tipikal cowo yang melankolis dan mudah terbawa suasana hati. Disakiti hari ini, besok sudah lupa kejadian kemarin, seakan tidak terjadi apa-apa.
Ditolak cewek waktu SMA udah bukan hal baru buat Wisnu, tapi gilanya begitu ditolak cewek, bukannya menjauh Wisnu berlaku biasa saja. Tidak pernah menghindar saat bertemu di selasar sekolah dan selalu memberikan senyum terbaik saat menyapa, sampai ingat kapan tanggal lahirnya.
Dan terbukti, di kelas 3, Wisnu akhirnya punya pacar. Satu angkatan dan merupakan cewek terfavorit (dari segi fisik) di sekolah mereka. Namanya Vania, sebenarnya waktu kelas 2, Wisnu sudah pernah coba menyatakan rasa cinta, tapi ditolak dengan halus oleh Vania.
Saat kelas tiga, alasannya Vania menerima Wisnu jadi pacarnya, karena tiba-tiba saja Wisnu main kerumah dan memberikan hadiah ulang tahun. Wisnu gak perlu nembak, hanya menunjukkan perhatian dan Vania akhirnya jatuh cinta. Ajaib, ketika ditolak bukannya benci, Wisnu malah bisa mencuri perhatian Vania.
Ternyata menyadang status personil band terhits di SMA tidak menjamin urusan jodoh akan mudah, Wisnu ini tipikal cowok Jawa, kulitnya coklat bersih, lesung pipit disebelah kanan, tinggi 165 dan rambut tebal dibiarkan tergerai tanpa disisir. Secara fisik Wisnu nggak malu-maluin, tapi kelakuannya yang ajaib disekolah yang bikin cewek-cewek mikir dua kali.
Salah satu yang bikin Wisnu dikenal seantero sekolah ketika kelas 2 dia membebat seluruh mukanya dengan perban seperti mummy. Alasannya karena dia terluka, setelah di cek oleh guru BP diruang kesehatan, Wisnu hanya terluka di bagian pelipis kanan dan cuma butuh perban kecil untuk menutupi lukanya.
Akhirnya Wisnu di jemur selama 2 jam pelajaran di bawah tiang bendera lengkap dengan perban mummynya.