Kini, bus sudah keluar dari jalan tol, berbelok ke arah selatan. Bus tidak lagi bisa bergerak cepat karena jalan sedikit bergelombang.
Untuk kali kedua, bus saya hentikan. Istirahat. Sebagian penumpang ikut turun. Ada yang berdiri di dekat bus, duduk di area parkir, sebagian ke kamar kecil.
***
Suasana bus yang hening mendadak pecah. Seorang perempuan bersuara. “Pak Supir, lewat rumah makan Senja Indah, nggak?”
Agaknya ia ibu-ibu. Dengan menenteng tas, ia berjalan dari baris kursi tengah menuju ke bagian depan.
“Senja Indah?” kondektur bus menyahut.
“Iya!”
“Aduh Bu…, sudah jauh! Tadi kan kita berhenti di sana!” kata saya.
“Kenapa nggak bilang-bilang!”
Saya benar-benar terperanjat. Bus sudah melaju hampir dua puluh menit dari rumah makan, tempat peristirahatan kedua itu.
“Tuh, benar kan! Kan sudah aku bilang, tadi itu rumah makan Senja Indah!” ujar anak perempuan yang mengikuti ibu itu berdiri.