Mohon tunggu...
Sarwo Prasojo
Sarwo Prasojo Mohon Tunggu... Angin-anginan -

Suka motret, tulas-tulis dan ini itu. Dan yang pasti suka Raisa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Jemuran Nona Noni

8 Januari 2016   16:28 Diperbarui: 10 Januari 2016   04:43 355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perbincangan mereka terhenti. Dua orang tampaknya ada keperluan mengurus berkas. Pak RT menemui mereka di ruang tamu.

***
Seluruh jajaran petinggi RT berkumpul pada suatu malam yang sedikit larut. Menggunakan ruang sekretariat RT, yang berdampingan dengan lapangan badminton.

“Mohon kepada semuanya untuk mematikan HP. Biar kita fokus,” pinta Pak RT memulai rapat.

“Mohon pula, Pak RT,” Seksi Kesra menyergap. “Rokok Pak RT dimatikan juga. Biar kita fokus.”

“Oh,…” Pak RT terkesiap. “Terimakasih, sudah mengingatkan.”

Rapat ini terhitung darurat. Kemarin hari, Pak RT mendapat laporan dari Hansip Jamari bahwa ada tangan jahil yang berkeliaran di lingkungannya. “Pencurian, Pak RT!”

Hansip Jamari mendapat laporan dari Haji Sanusi, salah satu juragan kontrakan, bahwasannya satu penghuninya kemalingan. Sebenarnya, Haji Sanusi tidak menerima langsung laporan itu, ia diberitahu oleh istrinya, bahwa beberapa barang milik penghuni kontrakan Nomor 7 raib.

“Punya Nona Noni, Ayah.”

Lelaki itu mencoba mengingat-ingat. “Noni. Noni. Noni….”

“Itu lo, yang baru satu setengah bulan masuk,” Bu Sanusi menjelaskan.

“Oh, ya. Saya ingat. Noni.” Ia membuat jeda, menelan air liur. “Barang-barang apa yang hilang?”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun