Perbincangan mereka terhenti. Dua orang tampaknya ada keperluan mengurus berkas. Pak RT menemui mereka di ruang tamu.
***
Seluruh jajaran petinggi RT berkumpul pada suatu malam yang sedikit larut. Menggunakan ruang sekretariat RT, yang berdampingan dengan lapangan badminton.
“Mohon kepada semuanya untuk mematikan HP. Biar kita fokus,” pinta Pak RT memulai rapat.
“Mohon pula, Pak RT,” Seksi Kesra menyergap. “Rokok Pak RT dimatikan juga. Biar kita fokus.”
“Oh,…” Pak RT terkesiap. “Terimakasih, sudah mengingatkan.”
Rapat ini terhitung darurat. Kemarin hari, Pak RT mendapat laporan dari Hansip Jamari bahwa ada tangan jahil yang berkeliaran di lingkungannya. “Pencurian, Pak RT!”
Hansip Jamari mendapat laporan dari Haji Sanusi, salah satu juragan kontrakan, bahwasannya satu penghuninya kemalingan. Sebenarnya, Haji Sanusi tidak menerima langsung laporan itu, ia diberitahu oleh istrinya, bahwa beberapa barang milik penghuni kontrakan Nomor 7 raib.
“Punya Nona Noni, Ayah.”
Lelaki itu mencoba mengingat-ingat. “Noni. Noni. Noni….”
“Itu lo, yang baru satu setengah bulan masuk,” Bu Sanusi menjelaskan.
“Oh, ya. Saya ingat. Noni.” Ia membuat jeda, menelan air liur. “Barang-barang apa yang hilang?”