Mohon tunggu...
S Widjaja
S Widjaja Mohon Tunggu... lainnya -

Sharing ideas through writing.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[Fantasy] Purple Dragon

28 November 2016   22:21 Diperbarui: 29 November 2016   17:11 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Sepertinya begitu,” kata Albatross – seperti biasa kata-katanya disampaikan langsung ke pikiran Anne.

“Ayo, Purple Dragon! Kita terbang ke angkasa!” Anne menepuk leher naga itu dan tangan kanannya menunjuk ke depan. Tron Sørensdatter, kau tunggulah aku.

Terdengar raungan sang naga yang melengking tinggi. Purple Dragon mengepak-ngepakkan sayapnya dan melesat ke angkasa.

Anne telah menjadi orang pertama dari klan Branvold yang menunggang naga terbang ke angkasa.

TAMAT

Kisah sebelumnya: Purple Heather, My Guardian Angel - Albatross.

Catatan:

Hvit Torden (White Thunder): Guntur Putih – nama pedang pusaka klan Branvold yang diwariskan secara turun temurun. Hvit Torden mampu menahan tenung ataupun serangan sihir lainnya. Pedang pusaka tersebut juga mampu memunahkan ilmu sihir dari para penyihir kegelapan. Seperti pedang pusaka lainnya, Hvit Torden bisa memotong baja dan membelah batu karang. Hvit Torden hanya dapat digunakan oleh semua anggota klan Branvold tetapi kekuatan sesungguhnya akan muncul saat pedang itu digunakan oleh sang pewaris klan. Pewaris sejati Hvit Torden saat ini adalah Anne.

Lys Engel (Light Angel): Malaikat Cahaya. Makhluk ini merupakan perwujudan dari orang yang memiliki tingkat kesadaran (kekuatan roh) yang tinggi semasa hidupnya. Kekuatan roh dibentuk dari hasil latihan bertahun-tahun menempa karakter, mental, spiritual, dan fisik hingga eksistensi mereka seolah-olah menyatu dengan alam. Semakin besar kekuatan roh seseorang, semakin kuat kemampuannya ketika bereinkarnasi menjadi Lys Engel. Lys Engel umumnya tidak mengingat jati dirinya pada penghidupan yang lampau – hanya segelintir yang masih mengingat hal-hal tertentu yang melekat pada dirinya.

Svart Skygge (Black Shadow): Makhluk kegelapan yang memiliki kekuatan yang luar biasa. Mereka umumnya berasal dari para ksatria (knights) ataupun yudhaka (warriors) yang dikalahkan oleh para penyihir dan kemudian diubah wujudnya menjadi monster kelam tersebut. Kemampuan tempur dan kekuatan Svart Skygge tergantung dari kemampuan dan kekuatan ketika mereka masih hidup sebagai ksatria ataupun yudhaka – termasuk kemampuan sebagai Våpen mester. Itu sebabnya Torbjørn sebagai Svart Skygge masih menyimpan persenjataan di tubuhnya. Kekuatan Svart Skygge juga tidak sepenuhnya bisa dikendalikan oleh sang majikan (penyihir yang menenung mereka). Dalam kisah di atas, Torbjørn masih memiliki kesadaran bahwa Anne adalah majikannya. Svart Skygge sulit untuk diubah kembali menjadi sosok sebelumnya (ksatria atau yudhaka). Salah satu cara untuk menyelamatkan para ksatria dan yudhaka tersebut adalah dengan membunuh penyihir yang telah menenung mereka.

Våpen mester (weapon master): Master persenjataan. Orang yang diberi kuasa untuk menyimpan (arsenal), menjaga, dan menggunakan senjata-senjata tersebut. Biasanya ia menyimpan persenjataan itu di dalam tubuhnya. Semakin kuat seorang våpen mester semakin banyak dan beragam senjata yang dapat ia simpan di tubuhnya. Seorang våpen mester memiliki kekuatan yang setara dengan sepuluh hingga seratus prajurit reguler. Våpen mester juga ahli menggunakan berbagai macam senjata. Beberapa våpen mester tercatat memiliki kemampuan tempur melebihi majikan mereka. Para ksatria, majikan dari våpen mester, umumnya memiliki benda sebagai kunci pembuka arsenal di tubuh abdi mereka itu. Wujud kunci dan lokasi disembunyikan dengan sihir. Anne sebagai majikan Torbjørn menggunakan bandul kalungnya sebagai kunci dan satu titik di punggung Torbjørn sebagai mulut (lubang) kunci tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun