Anne memerhatikan Lys Engel. Dia sekali pun tidak membuka mulutnya. Dia berbicara dengan hati.
Anne menganggukkan kepalanya. “Purple Heather,” ulangnya seolah mengingatkan makhluk itu akan nama yang begitu akrab dengannya.
“Purple Heather.” Kembali suara tersebut terdengar. Lys Engel terbang melayang mendekati Anne. Ia berdiri di hadapan gadis itu. Tingginya tidak melebihi pundak Anne.
Ia tak lebih tinggi dari Torbjørn saat terakhir kali kulihat.
“Purple Heather.” Terdengar panggilan Lys Engel di hatinya.
Anne kembali menganggukkan kepalanya. Tak disangkanya benda ini yang mengingatkan Torbjørn akan dirinya. Benda yang melindunginya dari kematian – dari ancaman Svart Skygge. Benda ini pula yang membawa kembali ingatan Lys Engel akan dirinya.
“Purple Heather … Nona Anne Lilla Magnhild Branvold …”
Anne terkejut.
Ia mengenaliku!
Anne bergerak maju dan memeluk sosok tampan yang tidak lebih tinggi dari bahunya itu. “Torbjørn, rupanya kau masih ingat padaku.” Ia terisak mendekap Lys Engel yang tidak lebih tinggi darinya itu.
“Torbjørn?” Lys Engel tampak bingung.