Namun Anne tidak menggubrisnya. Hanya elk ini yang dipanggilnya Tor. Untuk yang lain, Anne memiliki nama panggilan sendiri.
Tor berjalan mengikuti Anne.
Si bodoh itu. Anne tersenyum mengingat bocah yang dulu selalu bersamanya itu. Sebenarnya Torbjørn bukanlah anak yang bodoh. Ia hanya terlalu fokus pada hal-hal yang disukainya. Itu saja
Tiba-tiba Anne merasakan sesuatu menghampirinya. Tangannya dengan cepat meraih pangkal Hvit Torden.
Sebelum ia membalikkan badan ke arah datangnya makhluk itu, sesuatu menerpa dirinya. Sesuatu yang menimbulkan perasaan hangat di hatinya. Anne memejamkan mata tatkala seberkas cahaya menyilaukan bergerak mendekatinya. Ketika cahaya itu mulai memudar, tampaklah sosok yang beberapa waktu lalu pergi meninggalkan kastil ini.
Lys Engel.
Lys Engel datang mendekat.
Seperti yang diceritakan para tetua klan Branvold, sosok yang telah bereinkarnasi itu tidak akan ingat jati diri dan masa lalunya. Tetapi ia masih memiliki perasaan terhadap Tuannya.
Lys Engel memandang Anne dengan tatapan seperti seorang anak memerhatikan orang yang baru dikenalnya – orang yang dianggapnya bisa menjadi sahabatnya.
"Kukira kau tak akan kembali.” Anne tersenyum. Wajah Lys Engel itu sungguh rupawan. Ketika ia masih hidup, Torbjørn tidaklah setampan ini.
Walaupun ia tidak tersenyum, Lys Engel terlihat ramah. Mungkin inilah gambaran sosok yang selalu berbahagia.