Lys Engel tidak menoleh. Sepertinya mendengar pun tidak.
Ah, tidak seharusnya ia kupanggil demikian.
"Lys Engel,” panggil Anne perlahan. “Apakah kau tidak mengenaliku?"
Lys Engel menoleh – entah apakah ia mengenali panggilan tersebut atau hanya kebetulan saja ia menoleh.
Anne meraih bandul kalungnya dan mengarahkannya pada Lys Engel.
"Lihatlah,” katanya. “Kau yang memberikan ini padaku.” Dulu – ketika kau masih berwujud seorang bocah laki-laki – calon våpen mester.
Sesaat Anne melihat perubahan raut wajah Lys Engel. Makhluk ini memandangi bandul kalung tersebut cukup lama. Ia seperti mengenali benda yang dipegang Anne itu.
"Purple Heather,” kata Anne menjelaskan. “Kau selalu memanggilku demikian."
Hanya kau satu-satunya yang memanggilku Purple Heather.
Lys Engel menolehkan wajahnya memandang Anne. Ia menatap mata Anne dalam-dalam.
“Purple … Heather …” terdengar suara menyebut nama panggilannya. Tetapi bukan suara Torbjørn. Suara yang lembut, merdu, dan menenangkan hati.