“Kalau mengalahkan salah satu saja, bagaimana?” tanya Dorin. Dari empat orang itu, pasti ada satu yang paling lemah.
“Bagaimana menurutmu, apakah kau bisa mengalahkan Matachiro?” tanyanya lagi – memancing. Matachiro adalah yang paling lemah di antara mereka, menurut pengamatan Dorin.
“Ehm,” Bennosuke mengangguk mantap.
Anak ini terlalu percaya diri! Sepertinya dia memang masih belum mampu mengukur kemampuannya sendiri.
“Kok, aku sepertinya merasa kalau kemampuan dia itu masih satu level di atasmu,” kata Dorin meragukan apa yang barusan di-iya-kan Bennosuke.
“Ehm,” Bennosuke kembali mengangguk.
Anak ini mengakuinya!
“Eh, apa maksudnya dengan ‘Ehm’ itu?” tanya Dorin lagi.
“Tentu saja bukan sekarang, Paman. Bukan hari ini atau minggu depan. Tunggulah sampai tinggi badanku kira-kira sudah mendekati Matachiro.”
“Eh?” Dorin jadi bingung. “Lalu perkataanmu tadi pagi itu?”
“Itu? Itu mah cuma sebatas wacana.”