“Irma? Aku di sini, Irma. Aku di sini.” Sisy mulai menangis.
Irma terdiam. Dia tampak bingung. Dia melihat ke dalam lemari. Matanya bertemu dengan mata Sisy.
Sisy melihat Irma. Tatapan matanya kosong. Dia tahu Irma tidak bisa melihatnya. Sisy hanya bisa menangis.
Irma berdiri bengong memandangi pakaian-pakaian yang tergantung di hadapannya.
Tiba-tiba Sisy melihat sesuatu.
Sesuatu di belakang Irma. Sosok itu bergerak mendekati Irma, perlahan namun semakin mendekat.
“IRMA!” teriaknya memperingati sahabatnya itu.
Rupanya Irma memang tidak bisa mendengar suara Sisy atau pun melihatnya.
Sesuatu di belakang Irma terlihat seperti sosok hantu perempuan.
Sisy ingat akan sosok itu. Sosok hantu itulah yang selama ini membuat mereka berdua ketakutan. Sisy dan Irma mengunjungi rumah tua ini dalam rangka survei lokasi. Mereka berdua adalah agen properti yang bermaksud mengiklankan rumah tua ini. Dalam survei tersebut mereka malah bertemu sosok mengerikan yang kemudian memburu mereka. Saat itulah Sisy terpisah dari Irma dan selanjutnya dia tidak ingat apa-apa lagi.
Kini sosok yang menakutkan itu muncul lagi. Kali ini di belakang Irma!