Aku lebih suka melihatmu menebar pesona dengan kilatan binar mata dan senyummu yang angkuh.
Meski untuk itu, akulah yang harus pontang panting menata hatiku sendiri.
Tapi saat ini kulihat kau terlalu rapuh.
Bahkan engkau bersembunyi dari hiruk pikuknya para dewi yang memujamu.
Dan aku merasa sangat asing denganmu
Kekagumanku padamu sudah jatuh ke titik nol.
Akan ku tutup jedela kacaku. Saat ini.
*untuk nama yang tak ingin ku ungkap.....*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!