Perlahan pesonamu memudar dari bayanganku.
Kemana perginya sorot mata elang itu?
Kemana remuknya patahan tangan kekar itu?
- Ah, ternyata itulah sisi lain dirimu.
Kau sembunyikan nyinyir luka batin di balik kekekaran jemarimu.
Kau simpan bara ego di balik senyum mautmu.
Kau pendam deras air mata di balik sorot mata elangmu-
"Kenapa berpura-pura tegar, jika itu hanya akan meremukkanmu dari dalam?"
"Orang-orang tak butuh air mataku", jawabmu luruh.
Ya, tak ada yang butuh air matamu.
Tak juga aku.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!