Dari matahari, bintang, sampai kerlip rembulan yang mulai jengah menatapku tiap malam.
Menunggumu muncul dari ujung jalanan berbatu kerikil.
......................................................
Ketukan di pintu kaca mengagetkan aku.
Berlari keluar, membuka daun pintu....
Aku terjerembab, ketakutan, gelisah, mengaduk aduk hatiku.
Melolosi tulang-tulangku.
Hingga mataku terpejam menahan bumi yang terasa terjungkal.
"Apakah aku mengganggumu?", sepotong senyuman memporak porandakan hatiku.
Ku gelengkan kepala. Lidahkupun enggan diajak kompromi.
Waktu berhenti berputar.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!