Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jejak Sang Panglima: Tawang Gapuraning Ngesti Tunggal

2 Januari 2016   15:29 Diperbarui: 2 Januari 2016   15:46 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Posisi tubuhnya lebih tegap, kakinya lebih kokoh tak seperti panglima yang Cipto kenal, Panglima kemudian melepas blangkonnya dan betapa kagetnya Cipto ketika tahu pria didepannya bukanlah Panglima yang ia maksud.

"Kau..Letnan Heru Kesser?"

"Dasar pengkhianat, pantas Belanda selalu tahu posisi panglima walaupun di pelosok Gunung dan adanya pasukan liar di Kediri yang tahu banyak informasi, ternyata kau" ujar Heru Kesser yang menyamar menjadi Panglima Sudirman.

Letnan Heru Kesser melepas mantel khas Sudirman dan mengambil pistol kecil jarak pendek dari selipan pinggannya. Tanpa omongan lagi ditariknya pelatuk pistol tepat di pelipis kiri Cipto.

 

***

 

Malam tahun baru,

 

Di tempat lain, 16 kilometer di sebelah utara desa Karangnongko, seorang pemuda termangu di depan pintu rumah sederhana. Dibelakangnya beberapa pasukan berwajah letih duduk mengaso dan diantaranya terdapat seorang bertubuh kurus memakai blangkon hitam dengan keris bergagang gading warna kuning diselipan celana, yang oleh yang lain dipanggil dengan Pak Kyai.

Pemuda tersebut membaca tulisan di atas pintu rumah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun