Mohon tunggu...
Ryo Kusumo
Ryo Kusumo Mohon Tunggu... Penulis - Profil Saya

Menulis dan Membaca http://ryokusumo.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Jejak Sang Panglima: Tawang Gapuraning Ngesti Tunggal

2 Januari 2016   15:29 Diperbarui: 2 Januari 2016   15:46 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Panjenengan siapa ya?" tanya Kedah.

"Saya Parjo, Suparjo..kami ingin menumpang dirumah ini".

 

****

 

"Aduh, tahun baru kita ngenes bon" ujar Cipto sambil melilitkan rotan di kursi coklat tua.

"Tentara tidak mengenal tahun baru, kalau wanita baru mungkin iya ha ha ha" ujar seorang yang dipanggil Babon lantaran badannya yang besar.

"Aku juga tahu bon, tapi sebelum aku berangkat, anak perempuanku, Galuh merengek minta dibelikan mainan nanti pas tahun baru, entah darimana dia mengenal istilah tahun baru sedangkan aku saja, setua ini baru ini mengenal tahun baru"

"Tapi tak mungkin rasanya aku pulang, perjuangan masih sangat jauh kan Bon" sambung Cipto sambil mulai mengikat kain tandu diatas kursi. Babon pun mengangguk takzim.

Tak biasanya, kali ini Sanusi yang bertugas sebagai medis diperintahkan berkunjung kerumah warga satu demi satu untuk mengabarkan bahwa panglima akan meninggalkan Karangnongko sebentar lagi, termasuk juga ke Kepala Adat untuk meminta doa. Serta-merta warga yang takjub dan tak menyangka seorang panglima berada di desanya pun berduyun-duyun kerumah Mustajab, ada yang membawa pisang tanduk, nangka matang, ubi dan beberapa singkong sebagai perbekalan pasukan.

Mustajab Gombloh si pemilik rumah pun kegirangan, beberapa makanan pasti akan ditinggal dirumahnya sehingga Mustajab berpikir mungkin seminggu tidak usah belanja dan bekerja karena makanan sudah ada. Namun, Mustajab sungguh tidak menyadari sepasang mata yang terus mengawasi rumahnya semenjak berkumpulnya para warga akibat pengumuman Sanusi, begitupula para warga dan juga para pasukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun