Mohon tunggu...
Ryan M.
Ryan M. Mohon Tunggu... Editor - Video Editor

Video Editor sejak tahun 1994, sedikit menguasai web design dan web programming. Michael Chrichton dan Eiji Yoshikawa adalah penulis favoritnya selain Dedy Suardi. Bukan fotografer meski agak senang memotret. Penganut Teori Relativitas ini memiliki banyak ide dan inspirasi berputar-putar di kepalanya, hanya saja jarang diungkapkan pada siapapun. Professional portfolio : http://youtube.com/user/ryanmintaraga/videos Blog : https://blog.ryanmintaraga.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pesan dari Masa Lalu

9 November 2019   13:57 Diperbarui: 9 November 2019   14:41 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tepat tujuh hari kemudian, Project Einstein memasuki tahap II dengan masuknya pesawat misi ke dalam lubang cacing.  Saat itu juga segala bentuk komunikasi dengan Bumi terputus -- termasuk komunikasi Pandu dengan Nefa.

* * *

28 Juni 2081.

Tiga puluh empat tahun Pandu menjalani misi, usianya kini menginjak 51 tahun.  Tubuhnya terasa sangat lemah akibat waktu-waktu yang sudah ia habiskan di luar angkasa.  Sementara itu Kapten Wisnu -- meski masih hidup - belum lama ini digantikan oleh wakilnya karena kondisi kesehatannya yang sudah tidak memungkinkan.

Rangkaian wormhole yang membawanya kini berakhir di sebuah tepian tatasurya di galaksi jauh.  Tidak ada laporan ditemukannya wormhole di sistem ini.

Aku merasa lelah.  Sangat lelah.

Pandu memutuskan beristirahat sejenak di kabin pribadinya setelah beberapa tahun terakhir ia menghabiskan waktunya di kabin awak misi.

Hanya sesaat begitu memasuki kabin pribadinya, komputer pribadi Pandu berbunyi sebagai penanda ada video call untuknya.

Pandu mengernyit.

Dari siapa?

Tidak mungkin Nefa meneleponku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun